kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Menantang, Begini Target dan Strategi Bank Mandiri pada Tahun 2023


Rabu, 26 Oktober 2022 / 18:47 WIB
Ekonomi Menantang, Begini Target dan Strategi Bank Mandiri pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Jajaran direksi Bank Mandiri pada triwulan III ? 2022 di Jakarta, Rabu (26/10/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/26/10/2022.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengakui kondisi perekonomian tahun depan akan lebih menantang. Kendati demikian, Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo optimis penyaluran kredit dan himpunan dana pihak (DPK) lebih tinggi dari industri di 2023. 

“Kami akan teruskan strategi yang sudah kami jalankan dalam dua tahun terakhir, yakni tumbuh value chain di dalam ekosistem wholesale Bank Mandiri. Kami akan terapkan prinsip-prinsip untuk tumbuh secara agresif tapi prudent, dengan menetapkan strategi loan follow transaction, fokus pada kekuatan regional, juga kita ingin banyak porsi kredit yang di-cover dengan kolateral yang baik,” ujar Sigit secara virtual pada Rabu (26/10). 

Dalam mendorong DPK, Bank Mandiri mengandalkan layanan digital Livin’ dan Kopra dalam mendorong dana murah atau current account and saving account (CASA) yang saat ini memiliki rasio 73%. Lewat strategi ini, Bank Mandiri akan menjaga rasio CASA di level 73% hingga 75% untuk beberapa tahun ke depan. 

“Kami melihat, tingginya CASA juga sangat bantu jaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) di tengah kenaikan suku bunga acuan. Sisi lain sebagai bank wholesale, sebagian besar portofolio bank mandiri adalah variabel rate yang artinya kami akan mengikuti suku bunga acuan seperti JIBOR,” jelasnya. 

Baca Juga: Berkat Layanan Digital, Dana Murah BNI Berkontribusi 70,9% dari Total DPK

Sehingga Bank Mandiri melihat yield of loan akan tetap naik, sehingga ada potensi kenaikan rasio pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di 2023. Dari sisi likuiditas, Bank Mandiri melihat loan to deposit ratio (LDR) sedikit meningkat dibandingkan 2022. 

Namun bank bersandi saham BMRI ini akan menjaga LDR  di bawah 90% tahun depan. Adapun saat ini, LDR Bank Mandiri ada di posisi 83%. 

Adapun hingga akhir tahun 2022, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit secara konsolidasi bisa tumbuh 11% secara tahunan. Sedangkan realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir September 2022 berhasil tumbuh 14,28% mencapai Rp 1.167,51 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyatakan Bank Mandiri optimis dalam penyaluran kredit di tengah tantangan ekonomi yang ada saat ini. Bank Mandiri akan menggali semua peluang bisnis yang ada. 

Baca Juga: CIMB Niaga Laporkan Laba Sebelum Pajak Konsolidasi Tumbuh 22,5% YoY Jadi Rp 5 triliun

“Strateginya, mendorong pertumbuhan kredit pada sektor-sektor yang kami nilai resilient, antara lain telekomunikasi, makanan dan minuman, dan jasa kesehatan. Kedua, mendorong pertumbuhan sektor unggulan di masing-masing wilayah,” papar Xandra.

Ia memberikan contoh sektor makanan dan minuman di provinsi penghasil komoditas yang memiliki peluang tumbuh secara lebih baik menjadi salah satu sektor yang dibidik. Dengan langkah ini, ia yakin, kredit bank mandiri terus terjaga positif, dan kualitas aset terkendali dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×