kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi menantang, kredit korporasi diramal naik single digit di tahun depan


Selasa, 10 Desember 2019 / 20:15 WIB
Ekonomi menantang, kredit korporasi diramal naik single digit di tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank Mandiri Bintaro Tangerang Selatan, Selasa(16/4). Sejumlah bank hanya menargetkan pertumbuhan kredit korporasi setinggi single digit tahun depan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/04/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi tahun depan diperkirakan masih akan menantang. Oleh karena itu, sejumlah bank hanya menargetkan pertumbuhan kredit korporasi setinggi single digit tahun depan. Permintaan akan kredit korporasi dikhawatirkan melambat sejalan dengan kondisi ekonomi.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya hanya menargetkan pertumbuhan satu digit untuk segmen korporasi tahun depan. Sementara secara keseluruhan, kredit ditargetkan tumbuh di kisaran 9%-10%.

Baca Juga: Hore, BCA Mobile bisa buat transaksi digital berbasis QRIS

Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, saat ini porsi kredit kredit korporasi perseroan sudah cukup tinggi. Maklum, bank pelat merah ini memang terkenal sebagai bank dengan segmen korporasi. Dengan kondisi ekonomi yang ada sekarang maka akan sulit bagi perseroan untuk bisa mengejar pertumbuhan dua digit di segmen itu.

Penyaluran kredit korporasi Bank Mandiri selama ini ditopang oleh sektor infrastruktur. Tahun depan, perseroan tidak bisa hanya mengharapkan sektor itu lagi karena pemerintah mengarahkan agar swasta lebih terlibat dalam proyek infrastruktur. "Pemerintah mengharapkan keterlibatan swasta di infrastruktur lebih besar. Jadi kami akan dukung itu," kata Royke di Jakarta, Senin (10/12).

Lantaran sulit mengejar pertumbuhan dua digit itu, Bank Mandiri lebih fokus untuk mengejar keseimbangan baru tahun depan. Bank berlogo pita emas ini akan lebih banyak membidik proyek-proyek yang memberikan margin lebih tebal sehingga risikonya tidak terlalu tinggi.

Dengan mencoba bergeser atau shifting ke proyek dengan margin lebih besar tersebut maka Royke melihat pertumbuhan kredit korporasi bisa dijaga terus berkelanjutan ke depan. Hanya saja, dia tidak merinci sektor apa yang akan jadi andalan untuk bisnis korporasi Bank Mandiri tahun 2020 dan segmen akan yang akan dihindari.

Baca Juga: Bank Mandiri kucurkan kredit US$ 223,5 juta ke Dian Swastika Sentosa

Sementara untuk mengejar target pertumbuhan kredit secara keseluruhan, Bank Mandiri akan mengandalkan segmen ritel sebagai enzim pertumbuhan. Caranya, bank pelat merah ini akan memanfaatkan bisnis korporasi untuk menggali potensi bisnis ritel.

“Beberapa tahun terakhir, korporasi kami cukup tinggi. Kita akan coba membawa korporasi itu berkolaborasi dengan ritel. Turunan perusahaan besar itu banyak value chain, penyuplai, distributor, dan angkutannya. Itu akan jadi bagian dari target ekspansi ke depan.” Jelas Royke.

Sementara PT Bank OCBC NISP Tbk masih berharap prospek segmen korporasi tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini meskipun kondisi ekonomi masih akan cukup menantang.

Namun, OCBC tetap hanya menargetkan pertumbuhan single digit untuk segmen korporasi tahun depan. "Sektor yang akan kami bidik harusnya tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini," ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC.

Adapun PT Bank Woori Saudara Tbk menargetkan kredit korporasi sedikit lebih tinggi dari yang lain. Bank ini mengharapkan pertumbuhan sebesar 10% tahun depan dan berkontribusi sekitar 55% ke total kredit perseroan.

Baca Juga: Perbankan makin matang menjaga rasio NPL di segmen KPR

Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Saudara mengatakan, pihaknya masih akan fokus di sektor manufaktur dan perdagangan untuk mengejar target tersebut. Bank Woori sudah memiliki kapabilitas dan risk appetites di dua sektor itu.

Bank Woori tidak menghindari sektor-sektor tertentu dalam menyalurkan kredit karena masih saja ada perusahaan yang tumbuh meskipun sektornya tengah melambat. "Kami akan lebih fokus pada kinerja usaha per debitur bukan pada sektor yang mengalami penurunan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×