Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Animo perbankan untuk ikut layanan perbankan tanpa kantor atau laku pandai sangat besar. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyampaikan, akan ada empat bank yang akan segera meluncurkan laku pandai, dari 17 bank yang mengajukan izin pelayanan financial inclusion ini kepada OJK.
Rencananya OJK akan melakukan peluncuran laku pada besok 26 Maret 2015 untuk empat bank, di antaranya, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN).
Djarot Kusumajakti, Direktur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku, pihaknya akan meluncurkan layanan laku pandai di Papua pada 27 Maret 2015. Nah, bank berpelat merah ini akan menambah jumlah agen bank dari adanya pendirian laku pandai untuk mencapai perluasan financial inclusion.
BRI akan menambah 15.000 agen perbankan dari sebelumnya perusahaan telah mendirikan 35.000 agen, sehingga BRI akan memiliki 50.000 agen perbankan. Agen-agen ini merupakan nasabah BRI yang membantu melayani masyarakat. "Nantinya akan ada dua atau tiga agen di satu desa, dari satu agen untuk dua desa," kata Djarot.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, pihaknya akan melaksanakan laku pandai di Purwodadi dan Wonogiri, serta di wilayah Jakarta seperti pasar Cipulir. Nah, layanan laku pandai ini selanjutnya akan bersinergi dengan layanan financial inclusion versi Bank Indonesia (BI), yakni layanan keuangan digital (LKD).
Selain empat bank itu, akan ada bank lain yang melaksanakan laku pandai. Taswin Zakarian, Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia (BII), mengaku, pihaknya sedang mengkaji layanan yang sebelumnya bernama branchless banking ini. Tahap awal, perusahaan berencana akan melaksanakan laku pandai di pulau Jawa Barat dan Sulawesi Selatan seperti Makassar.
"Kami ingin melaksanakan di semester II," ucap Taswin.
Menurutnya, potensi financial inclusion masih besar di Indonesia, karena populasi masyarakat yang besar dan ada wilayah Tanah Air yang belum terjangkau oleh bank. "Selain itu, layanan laku pandai ini akan membantu pertumbuhan dana murah bank dan mikro," tambahnya.
Bank pionir syariah yakni Mualamat Indonesia ikut berpartisipasi dalam layanan laku pandai. Adrian Gunadi, Direktur Ritel Bank Muamalat, mengatakan, akan ikut layanan branchless banking melalui produk rebranding Shar-e Mualamat. "Kami juga akan memanfaatkan Pos Indonesia untuk melaksanakan layanan laku pandai milik OJK," kata Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News