kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Era Digital Makin Kuat, Transaksi Menggunakan Mesin ATM Mulai Ditinggalkan?


Selasa, 07 Oktober 2025 / 19:19 WIB
Era Digital Makin Kuat, Transaksi Menggunakan Mesin ATM Mulai Ditinggalkan?
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Central Asia (BCA) di Bogor, Sabtu (1/3). Per Desember 2024, jumlah ATM BCA tercatat sebanyak 19.543 unit, bertambah dari 19.047 unit per Desember 2023. KONTAN/Baihaki/1/3/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Transformasi digital yang semakin pesat di sektor perbankan membuat penggunaan mesin ATM kian menurun. Masyarakat kini banyak yang beralih ke kanal digital karena lebih praktis.

Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia  yang menunjukkan frekuensi transaksi ATM/debit pada Juli 2025 mencapai 565,60 juta kali transaksi. Jumlah ini menyusut 3,31% secara tahunan atau year-on-year (YoY) apabila dibandingkan dengan volume transaksi ATM di periode sama tahun sebelumnya. Kendati nilainya naik 3,68%  mencapai Rp 632,5 miliar.

Menurut Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, penurunan jumlah transaksi melalui ATM terjadi akibat pergeseran pola konsumsi masyarakat akan layanan keuangan, dari yang mulanya layanan dilakukan secara fisik, kini dipermudah dengan keberadaan layanan secara digital.

"Jumlah kartu ATM yang diterbitkan juga semakin melambat per tahunnya. Hal ini juga selaras dengan masyarakat yang lebih memilih menggunakan rekening digital dan pembayaran secara daring, bukan lagi layanan luring," kata Huda kepada kontan.co.id, Selasa (7/10).

Baca Juga: Saham Bank BUMN Masih Tertekan, Berikut Beberapa Saham Bank Swasta Bisa Dicermati!

Bahkan kata Huda kini layanan ATM yang terdapat di beberapa mal atau pusat perbelanjaan juga semakin menyusut. Beberapa layanan ATM mungkin hanya terdapat di kantor cabang bank saja.

Walau demikian, SEVP Digital Business BTN Thomas Wahyudi mengaku, hingga Agustus 2025, transaksi di mesin ATM BTN tercatat mengalami peningkatan sekitar 9% secara YoY. Pertumbuhan ini memperlihatkan bahwa layanan ATM tetap terjaga eksistensinya di tengah berkembangnya layanan digital.

Menurutnya, transaksi melalui mesin ATM BTN masih menunjukkan tren peningkatan. Ada beberapa faktor yang mendorong kondisi ini. Pertama, ATM masih menjadi pilihan utama sebagian nasabah untuk kebutuhan tunai, seperti penarikan maupun setor tunai.

Kedua, keberadaan ATM di berbagai lokasi strategis membuatnya tetap relevan, terutama bagi masyarakat yang akses ke layanan digital belum merata atau masih terbatas.

"Dengan demikian, walaupun tren industri perbankan bergerak ke arah digitalisasi, peran ATM di BTN tetap penting sebagai sarana yang mudah dijangkau nasabah dan melengkapi layanan perbankan secara keseluruhan," kata Thomas.

Hingga saat ini, BTN mengoperasikan lebih dari 2.000 unit mesin ATM dan CRM yang tersebar di berbagai wilayah.

Selain jaringan kelolaan internal tersebut, ATM BTN juga telah terintegrasi dengan jaringan ATM Himbara yang mencakup lebih dari 46.000 unit mesin di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini memberikan kemudahan akses layanan perbankan bagi nasabah, termasuk di wilayah yang belum terjangkau langsung oleh jaringan ATM BTN.

Untuk tren hingga akhir tahun, pihaknya memproyeksikan jumlah transaksi di mesin ATM BTN akan tetap stabil. Sementara itu, kebutuhan ekspansi fisik mesin ATM disebut tidak menjadi fokus utama, karena sudah diakomodir melalui penambahan unit Cash Recycling Machine (CRM). 

"Dengan kombinasi tersebut, kami memastikan akses dan kenyamanan nasabah tetap terjaga tanpa harus menambah banyak mesin ATM baru," ungkapnya.

Sementara PT Bank Central Asia mencatat, per Juni 2025, BCA memiliki 19.854 ATM yang tersebar di berbagai daerah. Nilai transaksi melalui ATM BCA mencapai rata-rata Rp10 miliar per mesin setiap bulannya.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn memproyeksikan penggunaan mesin ATM akan terjaga ke depannya.

"BCA senantiasa melakukan investasi berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center," terang Hera.

Investasi strategis untuk ATM salah satunya dilakukan melalui penyediaan fitur setor dan tarik tunai tanpa kartu (cardless) di BCA mobile serta myBCA. 

BCA disebut secara konsisten mengusung konsep "hybrid banking” untuk memberikan layanan secara holistik, termasuk melalui mesin ATM yang berperan penting dan menjadi opsi masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan. Mesin ATM juga berperan sebagai touch point penting lembaga perbankan dengan nasabah.

Baca Juga: Ahli Tambang Tetap Tolak Pengelolaan Tambang oleh Koperasi, UKM dan Ormas

Selanjutnya: Gempa Bermagnitudo 6,6 Guncang Kota Lae di Papua Nugini

Menarik Dibaca: Bend Of The Rivers Ungkap Pengalaman Sakit Hati di Lagu Tragis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×