Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Lesunya industri ekspor berbasis komoditas ikut mempengaruhi kualitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau yang biasa disebut Indonesia Eximbank. Hal ini pun diakui menjadi pelajaran bagi lembaga tersebut.
Direktur Pelaksana I Eximbank Dwi Wahyudi mengakui, dengan kesulitan yang dialami sejumlah debitur yang bergerak di bidang komoditas, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. "Memang ini menjadi perhatian bagi kami untuk lebih prudent dan selektif dalam menyalurkan pembiayaan," kata dia, Rabu (11/10).
Menurut dia, periode pada dua tahun ke belakang memang terbilang berat bagi industri berbasis komoditas. Hal ini mulai berdampak signifikan dalam pemenuhan kewajiban dari debitur kepada Eximbank pada tahun ini .
Ke depan, dia bilang pihaknya akan lebih berhati-hati mencermati potensi bisnis maupun pasar dari para calon debitur. Terlebih bagi yang bergerak di sektor yang dinamis seperti komoditas. Dengan begitu, diharapkan kondisi kesehatan kredit pun bisa makin terjaga di masa yang akan datang.
Kalangan eksportir komoditas memang menjadi salah satu sektor yang porsinya cukup besar dalam portofolio pembiayaan Eximbank. Ia menyebut porsinya lebih dari 20% dari total pembiayaan.
Hal ini memang tak lepas dari besarnya porsi ekspor komoditas dari total nilai ekspor non migas nasional. Dan sektor ini pun memang jadi salah satu andalan ekspor dari Indonesia.
Meski begitu, ia optimis pertumbuhan outstanding pembiayaan Eximbank masih bisa tetap dipacu. Diantaranya dengan membuka pasar-pasar baru bagi sejumlah calon debitur yang masih punya potensi bisnis yang cerah.
Sampai bulan Agustus sendiri, outstanding pembiayaan Eximbank berada di angka Rp 97,44 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan setinggi 13,7% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
"Sampai akhir tahun nanti kami optimis outstanding pembiayaan bisa menyentuh Rp 100 triliun," ungkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News