Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Fairfax Insurance Indonesia mengincar pendapatan premi bruto sebesar Rp 125 miliar di tahun pertamanya. Perusahaan asuransi kerugian hasil akuisisi Fairfax Financial Holdings Limited terhadap PT Batavia Mitratama Insurance tersebut masih mengandalkan lini bisnis segmen korporasi.
Arun Nanwani, Direktur Utama Fairfax Insurance Indonesia optimistis, target perolehan premi tersebut tercapai sampai akhir tahun nanti, mengingat penutupan bisnisnya usai diakuisisi kelompok usaha asal Toronto, Kanada, pada 1 Juni 2014 lalu langsung melesat lebih dari Rp 100 miliar.
“Sejak Januari hingga November 2014, premi bruto kami termasuk juga yang existing dari PT Batavia Mitratama Insurance sudah tembus Rp 106 miliar,” ujarnya ditemui KONTAN pada saat peluncuran Fairfax Insurance Indonesia, Jumat (28/11).
Adapun, kontribusi premi dari segmen korporasi masih mendominasi sekitar 80% dari total bisnis Fairfax. Lini usaha dari segmen korporasi, antara lain asuransi harta benda untuk properti komersial, kendaraan bermotor, asuransi rekayasa, rangka kapal dan pengangkutan, serta risiko khusus.
Tahun depan, sambung Arun, pihaknya mengincar pendapatan premi bruto sebesar Rp 207 miliar atau bertumbuh 65,6% jika dibandingkan dengan target akhir tahun nanti yang diperkirakan bisa tembus Rp 125 miliar.
Fairfax Financial Holdings Limited mengakuisisi PT Batavia Mitratama Insurance lewat anak usaha mereka, yakni Fairfax Asia Limited. Adapun, jumlah saham yang diakuisisi sebanyak 80% dari modal disetor. Hitung punya hitung, artinya transaksi ini bernilai Rp 200 miliar, mengingat modal disetornya sebesar Rp 250 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News