kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

FIF Spektra : Pembiayaan elektronik dan funiture tembus Rp 1 triliun


Jumat, 03 Desember 2010 / 08:00 WIB
FIF Spektra : Pembiayaan elektronik dan funiture tembus Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Pelan tapi pasti, penyaluran pembiayaan elektronik dan funiture FIF Spektra kian mendekati target sepanjang tahun ini. Buktinya, hingga Oktober 2010, pembiayaan FIF Spektra tercatat tembus Rp 1 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, Head of Corporate Communication and External Relation FIF Renata Catur bilang, berarti sekitar 80% dari total target pembiayaan tahun ini yang sebesar Rp 1,3 triliun telah digelontorkan. “Padahal, FIF Spektra relatif tidak memberlakukan promo untuk penyaluran pembiayaan atau pun kerjasama dengan produsen dan dealer elektronik dan furniture menjelang Natal dan Tahun Baru ini,” ujar Renata. Sebetulnya, dia menjelaskan, tingginya pembiayaan unit bisnis PT FIF ini telah berlalu seiring dengan puncak permintaan di Agustus dan September 2010 silam.

Momen Idul Fitri berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Spektra di kisaran 16%-30% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Namun, bulan-bulan setelahnya justru relatif stagnan. Walaupun, pembiayaan per Oktober 2010 ini tetap membukukan pertumbuhan meski tipis atau sebanyak 4% dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Rp 117 miliar.

Sebelumnya, Presiden Direktur FIF Suhartono menuturkan, tahun ini perseroan mematok target pembiayaan, baik sepeda motor maupun elektronik dan furniture sebesar Rp 17 triliun. Dari nilai tersebut, Rp 1,3 triliun diantaranya merupakan target untuk pembiayaan produk elektronik dan furniture.

Untuk meraih target tersebut, Suhartono menuturkan, perusahaan akan menerapkan beberapa strategi. Salah satunya, membuka pasar pembiayaan melalui pertokoan yang berada di daerah daerah. Potensi pasar daerah kini diyakini lebih besar ketimbang kota-kota besar. Maklum, sebagian besar perusahaan pembiayaan mengutamakan tawaran kredit di pusat perbelanjaan di kota-kota besar. “Strategi lain adalah memanfaatkan basis data nasabah aktif FIF. Saat ini, perusahaan memiliki nasabah aktif sekitar 2,8 juta,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×