kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FINN tertolong mobil bekas, Adira oleh mobil baru


Rabu, 26 Juli 2017 / 09:47 WIB
FINN tertolong mobil bekas, Adira oleh mobil baru


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan mencetak kinerja positif di paruh pertama tahun 2017. Salah satunya PT First Indo American Leasing Tbk yang mampu membukukan pertumbuhan laba tinggi.

Hingga semester I 2017, emiten berkode saham FINN tersebut, mengantongi laba bersih Rp 6,1 miliar. Jumlah itu melambung 58,53% jika dibandingkan periode sama tahun 2016.

Laba menanjak mengekor lonjakan penyaluran pembiayaan sebesar 86,54% bila dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 423,3 miliar.

"Melihat kinerja hingga semester I 2017 kami optimistis target penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1 triliun yang ditetapkan di awal tahun ini dapat tercapai," kata Direktur Utama FINN, Sumartono Mardjuki, Selasa (25/7).

Dia melanjutkan, portofolio penyaluran pembiayaan perusahaannya masih didominasi segmen mobil seken, baik untuk kendaraan penumpang maupun niaga.

Di periode yang sama, FINN juga mencatat pertumbuhan aset setinggi 48,73% menjadi Rp 1,2 triliun sepanjang paruh pertama tahun 2017, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara nilai ekuitas mencapai Rp 245,8 miliar alias meningkat 85,24% secara tahunan.

Secara umum, Sumartono menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini terhitung cukup baik. Meski begitu pihaknya akan tetap menjaga kehati-hatian dalam menjaga pertumbuhan dan kualitas aset.

Adapun PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) sampai paruh pertama tahun ini, telah menyalurkan total kredit senilai Rp 15,7 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,3% dibanding periode sama di tahun 2016.

Berbeda dengan FINN, Adira mengandalkan pembiayaan mobil baru. Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, porsi pembiayaan mobil bekas di Adira hanya Rp 2,8 triliun atau menyumbang porsi 18% dari total kredit Adira.

Pada semester I 2017, kata Hafid, kredit mobil seken Adira hanya tumbuh 1% dari periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan kredit mobil baru justru masih lumayan. Kredit mobil baru Adira menyumbang porsi 23% atau setara Rp 3,61 triliun dari total kredit Adira. "Di pembiayaan mobil baru, kami mencatatkan pertumbuhan 8% dari periode yang sama di 2016," terang Hafid, kemarin.

Kinerja pasar mobil baru yang lebih baik, disebabkan Adira kini fokus pada pasar kendaraan penumpang, dari sebelumnya niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×