kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech Lending Kena PPN, Koinworks Berencana Kerek Biaya Layanan


Minggu, 17 April 2022 / 14:13 WIB
Fintech Lending Kena PPN, Koinworks Berencana Kerek Biaya Layanan
ILUSTRASI. Percepat Perkembangan UKM, KoinWorks Raih Pendanaan Rp 435 Miliar dari Lendable. Foto DOK. Koinworks


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aturan terbaru terkait perpajakan yang berimbas pada industri fintech lending pun membuat para pelaku putar otak untuk menyesuaikan. Salah satunya, Koinworks yang terus mengkaji aturan tersebut dengan menyebut ada kemungkinan biaya transaksi akan naik.

“Dengan adanya perpajakan ini tentu akan meng-increase cost of transaction,” ujar CEO dan co-founder KoinWorks, Benedicto Haryono, daat ditemui, belum lama ini.

Memang,  dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 69/PMK.03/2022, lender bakal dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif 15% dari jumlah bruto bunga jika dia merupakan wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.

Sementara, lender dikenakan PPh Pasal 26 dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga jika pemberi pinjaman merupakan wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap.

Dari sisi peminjam, bakal dikenakan juga tarif PPN 11% terhadap biaya layanan yang selama ini dibayar oleh peminjam. Oleh karenanya, aturan tersebut bisa berimbas pada biaya layanan yang lebih tinggi. “Peminjam mungkin akan melihat rate yang lebih mahal,” imbuh Benedicto.

Baca Juga: Modal Rakyat Targetkan Pembiayaan Capai Rp 8,5 triliun pada 2022

Hanya saja, saat ini pihaknya belum menentukan apakah hal tersebut akan membuat biaya bagi peminjam di Koinwork akan naik. Hal tersebut dikarenakan pihaknya akan melihat terlebih dahulu dampak dari aturan ini bakal seperti apa, sembari menyebutkan ada kemungkinan efek sedikit terhadap biaya layanan.

Lebih lanjut, Benedicto pun mengungkapkan bahwa selama ini peminjam di Koinworks tidak bermasalah dengan biaya layanan yang saat ini diterapkan. Menurutnya, saat ini peminjam lebih mempertanyakan kenapa mereka tidak bisa lolos untuk mendapat pendanaan.

Tidak masalahnya peminjam terhadap biaya layanan juga ditunjukkan dengan 70% hingga 90% peminjam melakukan permohonan pinjaman berulang. Adapun, hal tersebut tergantung dengan produk masing-masing.

“Sayangnya setiap kali mereka repeat, kita tidak bisa approve lagi karena situasi berubah atau mereka sudah mengajukan pinjaman di tempat lain, jadi kita anggap over financing,” pungkasnya.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama Riset dengan Tenggara, Investree Dorong Inklusi Keuangan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×