Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) telah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp 170 miliar ke para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini.
Lebih dari 9.000 aplikasi pinjaman kepada usaha mikro, khususnya agen Payment Point Online Bank (PPOB) yang tersebar di semua 34 provinsi. Sebanyak 64,12% peminjam laki-laki dan 35.88% peminjam perempuan.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) bidik kredit UMKM capai Rp 1 triliun lewat fintech dan e-commerce
“Kami melihat bahwa akses permodalan bagi pelaku usaha mikro sangat penting, oleh karena itu tahun ini Modal Rakyat menargetkan penyaluran Rp 50 miliar untuk 10.000 agen PPOB di 34 provinsi di Indonesia,” ujar Stanislaus Tandelilin, Co-Founder dan President Modal Rakyat dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2).
Guna mencapai target itu, Modal Rakyat bekerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk untuk bisa menyalurkan permodalan bagi UMKM. PPOB merupakan suatu loket layaknya bank yang dapat digunakan untuk membayar berbagai tagihan dalam satu tempat, dimana saat ini tersebar jutaan agen PPOB di Indonesia. Mayoritas agen PPOB yang tersebar di Indonesia biasanya berupa warung maupun toko kelontong.
“Hadirnya industri fintech peer-to-peer lending di Indonesia jelas menjadi salah satu terobosan baru untuk mewujudkan inklusi keuangan, tetapi kita tidak bisa berjalan sendiri. Kami sangat mengapresiasi karena Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN terbesar mau berkolaborasi bersama Modal Rakyat,” imbuh Hendoko Kwik, Co-Founder dan CEO Modal Rakyat.
Hal ini sejalan dengan salah satu misi Bank Mandiri, yakni “Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan”. Bank Mandiri selalu berupaya memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
“Kami yakin kerja sama ini merupakan basis yang strategis. Penyaluran pinjaman berbasis platform menjadi terobosan bagi Bank Mandiri untuk bisa mengakselerasi sekaligus mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri.
Baca Juga: Pendaftaran anggota baru AFPI ditunda sampai semester II, kenapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News