kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fintech raksasa salurkan pinjaman sampai triliunan rupiah


Rabu, 12 September 2018 / 07:01 WIB
Fintech raksasa salurkan pinjaman sampai triliunan rupiah
ILUSTRASI. Fintech KoinWorks


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengguna layanan pinjam-meminjam berbasis teknologi atau financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending) makin ramai. Sejumlah pemain malah mencatat penyaluran pinjaman sampai triliunan rupiah. 

Modalku misalnya, berdasarkan informasi di situs perseroan, sudah menyalurkan pinjaman sampai Rp 2,37 triliun dari permintaan 9.740 pinjaman. Modalku, bernaung di bawah bendera PT Mitrausaha Indonesia Grup.

Pemain lain, PT Investree Radhika Jaya, juga menyalurkan pinjaman terbilang besar. Hingga awal September, nilai pinjaman tersalurkan Investree sudah mencapai Rp 940 miliar untuk 2.618 permintaan pinjaman.

Ada pula PT Pasar Dana Pinjaman alias Danamas yang sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 843,5 miliar.

Pemain besar lain di bisnis P2P lending di Indonesia adalah PT Amartha Mikro Fintek. Pemain yang fokus di segmen pengusaha mikro ini sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 532,9 miliar.

Penyaluran pinjaman lewat PT Lunaria Annua Teknologi atau biasa dikenal dengan nama KoinWorks juga sudah menembus ratusan miliar hingga awal September 2018 ini. "Pinjaman sudah mencapai sekitar Rp 350 miliar," kata Chief Executive Officer KoinWorks Benedicto Haryono baru-baru ini.

Mengundang pemain baru

Di sisi lain, besarnya potensi pasar pinjaman via teknologi informasi ini terus menarik sejumlah pemain baru untuk ikut menjajaki. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sudah ada 67 entitas P2P lending yang berizin maupun terdaftar di meja regulator.

Dengan makin banyaknya pemain di sektor ini, Benedicto mengakui bahwa industri P2P lending bisa makin kompetitif. Meski begitu, untuk saat ini ia menyebut peningkatan persaingan di bisnis ini belum terlihat.

Sementara itu, CEO Modalku Reynold Wijaya menyambut baik kehadiran para pemain baru ini. Ia menilai persaingan merupakan hal yang wajar di industri manapun. "Yang tidak diinginkan adalah pemain-pemain ilegal atau yang mau merusak industri," ungkapnya.

Meski makin banyak pemain, ia optimis penyaluran pinjaman Modalku bisa terus meningkat dari waktu ke waktu. Tanpa menyebut target hingga akhir tahun, ia menilai prospek dan peluang di industri ini masih sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×