kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fitch Turunkan Peringkat Indonesia Re ke B, Ini Tanggapan Manajemen


Senin, 19 Desember 2022 / 17:17 WIB
Fitch Turunkan Peringkat Indonesia Re ke B, Ini Tanggapan Manajemen
ILUSTRASI. Jajaran Direksi PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menegaskan telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan performa bisnis di tengah industri asuransi yang dalam beberapa tahun terakhir dihadapkan pada sejumlah tantangan.

Hal itu ditegaskan Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu untuk menanggapi hasil pemeringkatan yang dirilis Fitch Ratings terhadap BUMN di sektor pelat merah ini.

Dalam rilis resminya, lembaga pemeringkat ini telah menurunkan peringkat Insurer Financial Strength (IFS) Indonesia Re ke ‘B’ dari ‘BB+‘.

Selain itu, Fitch menurunkan peringkat nasional IFS perusahaan ke ‘BBB(idn)’ dari ‘AA-(idn)’. Hasil pemeringkatan itu ditetapkan Fitch Ratings dengan memberikan sejumlah faktor atau alasan yang menjadi dasar penilaian.

Salah satu faktor yang disebut Fitch adalah hasil underwriting Indonesia Re yang mengalami kerugian dalam tiga tahun terakhir, termasuk hingga September 2022. Kondisi ini dipicu oleh tingginya klaim dari bisnis asuransi kredit.

Baca Juga: Indonesia Re Ambil Langkah Lebih Moderat pada 2023

Benny menegaskan Indonesia Re pada 2022 telah melakukan peningkatan kualitas kinerja dengan mengupayakan hasil underwriting yang jauh lebih baik.

Hasil net underwriting Indonesia Re untuk posisi 31 Desember 2021 tercatat minus Rp445,04 miliar, sedangkan per posisi 30 September 2022 Rp10,84 miliar.

Dengan begitu, tegas Benny, terjadi pertumbuhan net underwriting sebesar Rp445,88 miliar atau meningkat sebesar 102,44% pada periode itu.

"Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa strategi peningkatan portofolio bisnis telah berhasil diterapkan. Kami tidak setuju [dengan penilaian Fitch] bahwa Indonesia Re memiliki 'Kinerja Underwriting yang Lemah'," tegas Benny dalam keterangannya, Senin (19/12).

Benny juga menegaskan bahwa Indonesia Re telah mengurangi portofolio asuransi kredit sejak 2018. Hal itu merupakan bagian dari strategi peningkatan portofolio Indonesia Re.

Selain itu, Benny mengatakan bahwa Indonesia Re sudah menerapkan perhitungan cadangan jangka panjang untuk asuransi kredit, lini bisnis yang menyumbang sekitar 1,77% dari total premi bruto perusahaan.

Indonesia Re pun telah mengadopsi triangulasi untuk bisnis fakultatif dan klaim kerugian tunai untuk bisnis treaty, sedangkan untuk klaim non-cash loss (SOA), perseroan menggunakan simulasi frekuensi dan tingkat keterlambatan laporan SOA.

Sementara untuk bisnis reasuransi jiwa, Benny mengatakan Indonesia Re telah menerapkan metodologi cadangan praktik terbaik untuk cadangan premi dan cadangan IBNR.

Untuk produk jangka panjang seperti Credit Life, Indonesia Re juga menggunakan metode GPV untuk cadangan premi dan chain ladder untuk IBNR.

"Dan reasuransi jiwa juga menggunakan software aktuaria sejak 2018 untuk menghitung GPV bagi cadangan premi."


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×