kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Fokus Bidik Segmen Ritel, PT Asuransi Asei Icar Konstribusi Premi 20%


Rabu, 21 Agustus 2024 / 20:40 WIB
Fokus Bidik Segmen Ritel, PT Asuransi Asei Icar Konstribusi Premi 20%
ILUSTRASI. Asei Luncurkan Produk Medical Malpractice Insurance dan Motor Vehicle Insurance.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) telah melakukan diversifikasi produk dan portofolio untuk membidik pasar ritel. 

Kepala Divisi Transformasi dan Inisiatif Strategic Asuransi Asei Indonesia, Wahyudin Rahman menjelaskan, hal ini dilakukan karena mengingat telah banyaknya perusahaan asuransi umum lainnya yang mulai minat masuk ke segmen ritel. 

Menurutnya bisnis asuransi di segmen ritel akan menopang pertumbuhan bisnis asuransi di masa mendatang. Hal tersebut didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan penambahan produk baru.

Adapun strategi yang dilakukan untuk menggenjot premi di segmen ritel dilakukan dengan membuat produk retail seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi medikal malpraktik, kemudian asuransi untuk pelajar dan lain sebagainya. 

"Selain itu, kami juga melakukan kerja sama dengan multifinance dan institusi pendidikan dan wisata. Kami juga sesuaikan dengan produk retail dengan pemberian iuran premi yang lebih ekonomis dan terjangkau" kata Wahyudin kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8). 

Baca Juga: Asei Catat Perolehan Premi Asuransi Rekayasa Rp 43,2 Miliar pada Semester I-2024

Lanjur Wahyudin, segmen ritel juga dianggap lebih stabil dan memberikan margin laba yang lebih besar ketimbang segmen korporasi.  Menurutnya, keuntungan dari risiko segmen ritel adalah porsi risiko akan banyak diserap dalam retensi penanggung. Dengan risiko sederhana, dapat diasumsikan profil loss ratio nya kecil.

"Kondisi ini dapat memberikan net premi besar bagi penanggung hingga estimasi profit yang lebih tinggi pula," imbuhnya. 

Ini berbeda dengan risiko segmen korporasi yang karakteristik bisnisnya memiliki kompleksitas lebih tinggi serta nilai pertanggungan yang harus ditempatkan ke reasuransi dalam porsi yang lebih banyak. Kondisi ini berpotensi mendapatkan net premi yang lebih kecil bahkan jika loss ratio tinggi akan mengakibatkan profit lebih rendah pula.

Namun demikian, dia menjelaskan bahwa segmen ritel memiliki premi yang lebih kecil dengan potensi menjaga surplus underwriting, akan tetapi administrasinya cukup tinggi  kecuali dapat dilakukan dengan digitalisasi atau Host to Host. 

Baca Juga: Asei Catat Pendapatan Premi Asuransi Properti Rp 19 Miliar Per Juni 2024

Wahyudin menyebutkan, saat ini porsi premi ritel masih dibawah 10% karena ASEI baru mulai minat di segmen ini pada Mei 2024. Dia memprediksi, porsi premi di segmen ritel akan tumbuh sebesar 20% pada akhir tahun. 

Sedangkan untuk porsi premi di segmen korporasi, Wahyudin bilang, masih cukup besar yakni 90%. Namun, dia memperkirakan porsinya akan turun menjadi 80% pada akhir tahun 2024, lantaran pihaknya sedang fokus untuk menggenjot premi di segmen ritel. 

"Jadi kami sedang mengurangi porsi premi di segmen ritel, agar portofolio kami balance," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×