kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Asei Catat Pendapatan Premi Asuransi Properti Rp 19 Miliar Per Juni 2024


Selasa, 23 Juli 2024 / 20:00 WIB
Asei Catat Pendapatan Premi Asuransi Properti Rp 19 Miliar Per Juni 2024
ILUSTRASI. PT Asuransi Asei Indonesia catatkan premi sebesar Rp 19 miliar hingga Juni 2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Asei Indonesia membukukan kinerja positif terkait asuransi properti. Kepala Divisi Transformasi dan Inistiatif Strategic Asuransi Asei Indonesia Wahyudin Rahman mengatakan perusahaan berhasil meraih pendapatan premi sebesar Rp 19 miliar hingga Juni 2024. 

"Nilai itu naik 179%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan, Senin (22/7).

Wahyudin menerangkan tingginya pertumbuhan itu dikarenakan ada beberapa penutupan asuransi aset dari BUMN.

Wahyudin menyampaikan target untuk asuransi properti pada tahun ini sekitar Rp 50 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Asei akan fokus menerapkan sejumlah strategi.

Baca Juga: AAUI: Program Asuransi Wajib Tidak untuk Cari Untung

"Kami akan terus mencoba mendekati pasar pembiayaan rumah dari perbankan rekanan dan aset dari berbagai klien kami secara cross selling. Selain itu, kami juga melakukan sinergi dengan BUMN," ujarnya.

Sementara itu, Wahyudin juga turut angkat bicara dengan menurunnya porsi insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP). Adapun porsinya kini berkurang menjadi 50%. 

Mengenai dampak kebijakan tersebut terhadap proyeksi asuransi properti, Wahyudin bilang secara umum tentunya akan sejalan dengan kondisi pasar.

"Banyaknya pembelian properti juga diiringi meningkatnya asuransi properti. Begitu juga sebaliknya,"

Terlepas dari kebijakan itu, Wahyudin menyebut proyeksi asuransi properti diperkirakan akan terus tumbuh ke depannya. Hal itu dikarenakan menggeliatnya pembiayaan rumah dan kesadaran berasuransi para pengusaha atas tempat usaha atau pabrik. 

"Walaupun insentif PPN turun 50%, daya beli tidak serta merta menurun. Sebab, ada support dari sektor lain seperti pembiayaan FLPP," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih jauh, Wahyudin menerangkan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya bekerja sama dengan perbankan untuk mendongkrak kinerja asuransi properti. Untuk direct, dia bilang Asei akan lebih fokus pada cross selling dan broker. 

Baca Juga: Jasindo Syariah Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Kontribusi di Semester I-2024

Selanjutnya: Produsen Cenderung Ekspor Biomassa Ketimbang Jual di Dalam Negeri

Menarik Dibaca: Kemenkes Ingatkan Pentingnya PIN Polio untuk Cegah Kelumpuhan Permanen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×