kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fokus Pada Keuangan Berkelanjutan, Portofolio Hijau BNI Mencapai Rp 188 Triliun


Minggu, 27 Oktober 2024 / 15:23 WIB
Fokus Pada Keuangan Berkelanjutan, Portofolio Hijau BNI Mencapai Rp 188 Triliun
ILUSTRASI. Kredit hijau BNI (BBNI) mencapai Rp 188 triliun, atau sekitar 26% dari total portofolio kredit BNI per September 2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Portofolio hijau PT Bank Negara Indonesia (BBNI) telah mencapai Rp 188 triliun, atau sekitar 26% dari total portofolio kredit BNI per September 2024.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada menegaskan, sebagai bank milik negara yang menjadi penggerak utama dalam pelaksanaan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) di Indonesia, BNI berkomitmen untuk terus menginternalisasi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap langkahnya.

"Keberlanjutan telah menjadi inti dari bisnis BNI. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, BNI telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) untuk aktivitas operasional pada 2028 dan untuk pembiayaan pada 2060. Untuk mencapai tujuan ini, BNI akan menggalakkan berbagai inisiatif, baik di bidang operasional maupun pembiayaan," ungkap David saat paparan kinerja BNI, Jumat (25/10).

Hingga September 2024, penyaluran kredit hijau BNI telah mencakup berbagai sektor, termasuk Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan biogas, dengan total pembiayaan mencapai Rp10,2 triliun.

Baca Juga: Laba Bank Negara Indonesia (BBNI) Naik 3,52% Jadi Rp 16,3 Triliun di Kuartal III-2024

Selain itu, pembiayaan untuk sektor penanggulangan polusi udara sebesar Rp3,4 triliun, serta pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp31,9 triliun.

Untuk memperkuat pengelolaan manajemen risiko perubahan iklim, BNI juga telah melaporkan Climate Risk Stress Test (CRST) kepada OJK yang mencakup enam sektor utama, yakni sumber daya alam, listrik, transportasi dan pergudangan, konstruksi, pertanian dan manufaktur, serta mortgage. Sektor-sektor ini mencakup 50% dari total portofolio pinjaman BNI.

Sebagai bagian dalam upaya mendorong transisi energi, BNI senantiasa memberikan dukungan kepada debitur untuk melaksanakan upaya transisi, melalui pemberian Sustainability Linked Loan yang pada bulan September 2024 mencapai Rp 5,5 triliun.

Selain itu, BNI mendukung penerapan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) dalam upaya mencapai komitmen Net Zero Indonesia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×