Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
AKARTA. Industri perbankan di Indonesia, terus menjadi buruan perusahaan asing. Yang terbaru, grup perusahaan asal Luxembourg baru saja meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bank Danamon.
Mereka adalah FTIF-Templeton Emerging Markets Fund, FTIF-Templeton Asian Growth Fund, FTIF-Templeton Asian Smaller Companies Fund, FTIF-Templeton Emerging Markets Balanced Fund, dan FTIF-Franklin Global Allocation Fund. Lima fund yang tergabung dalam Franklin Templeton Investment itu telah meningkatkan kepemilikannya menjadi 6,5% dari sebelumnya masih dibawah 5%.
"Transaksi yang dilakukan dengan tujuan investasi, berlangsung pada 16 September 2014 dengan membeli 1.117.800 saham BDMN dengan harga Rp 3.705 per saham," tulis Lori A. Weber, Assistant Secretary Franklin, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.
Mengacu pada transaksi itu, maka dana pembelian saham BDMN mencapai Rp 4,141 miliar. Dengan pembelian itu, maka FTIF-Templeton Emerging Markets Fund, FTIF-Templeton Asian Growth Fund, FTIF-Templeton Asian Smaller Companies Fund, FTIF-Templeton Emerging Markets Balanced Fund, dan FTIF-Franklin Global Allocation Fund sudah menggenggam 6,5% atau setara dengan 623,04 juta saham.
Berdasarkan harga saham BDMN per Jumat (19/9) pukul 11:50 yang bertengger pada level Rp 3.888 per saham, maka nilai investasi lima FTIF tersebut menyentuh angka Rp 2,422 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News