kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gabung holding ultra mikro, PNM siap turunkan bunga kredit


Jumat, 27 Agustus 2021 / 14:37 WIB
Gabung holding ultra mikro, PNM siap turunkan bunga kredit
ILUSTRASI. Petugas?PT Permodalan Nasional Madani (PNM)?bersama nasabah Mekaar PNM.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah gabung dalam Holding BUMN Ultra Mikro, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM siap menurunkan bunga kredit ke nasabah. Terlebih, pembentukan holding tersebut melibatkan Bank BRI dan Pegadaian. 

Saat ini, perusahaan tengah menghitung beberapa aspek seperti potensi beban dana, beban operasional, serta beban lainnya dimasukkan dalam beban cicilan kredit kepada nasabah. 

"Penurunan (bunga) cicilan akan terjadi pasca holding. Saat ini, sedang didiskusikan bersama. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dalam keterangan resmi, Jumat (27/8). 

Dengan integrasi ekosistem UMi melalui holding, PNM cukup optimistis nasabah program Mekaar PNM akan memperoleh keuntungan penurunan bunga pinjaman sekitar 3%. Sinergi itu pun akan semakin menguntungkan masyarakat kecil karena dapat mengoptimalkan peran pemberdayaan PNM dengan penurunan biaya overhead sekitar 8%.

Baca Juga: SMF gandeng Kementerian PUPR benahi pemukiman kumuh di atas laut

Ia juga berharap penguatan ekosistem usaha tersebut dapat memberikan akses pendanaan yang lebih murah dan beban dana berkurang sekitar 7%-9%. Dengan begitu, ekosistem usaha UMi bisa lebih kuat, dapat mempertahankan pendekatan pemberdayaan sosial PNM, dengan model bisnis Pegadaian yang juga khas. 

"Ekosistemnya tentu akan menjadi lebih besar. Pelaku (usaha) ultra mikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langsung," sebut Arief.

Senada, Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM Sunar Basuki juga berharap pembentukan holding dapat menurunkan biaya cicilan. Hal itu harus ditempuh agar kehadiran negara lewat BUMN lebih terasa dalam mendukung kinerja pelaku usaha di tataran bawah secara langsung. 

Terlebih langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Hal ini juga sejalan untuk mendukung kinerja pelaku mikro lebih baik lagi di masa pemulihan ekonomi. 

Baca Juga: Bisnis multifinance mulai menunjukkan perbaikan

"Hanya saja, besaran penurunan belum ditetapkan. Akan lebih dalam lagi dibahas saat holding efektif," terangnya. 

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan, aset PNM tumbuh dari Rp 31,66 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 38,15 triliun per Juni 2021. Kontribusi terbesar dari piutang pembiayaan kepada nasabah, yang meningkat dari Rp 22,08 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 28,3 triliun per Juni 2021.

Selanjutnya: Kolaborasi antara fintech dengan perbankan meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×