kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaet Asosiasi Distributor Singapura, LPEI Perluas Akses Pasar UKM Mamin


Kamis, 16 Desember 2021 / 23:07 WIB
Gaet Asosiasi Distributor Singapura, LPEI Perluas Akses Pasar UKM Mamin
ILUSTRASI. Pelaku UMKM binaan LPEI memproduksi produk tekstil kualitas ekspor.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong produk makanan dan minuman (mamin) dari UMKM lokal masuk pasar Singapura dan Malaysia.

LPEI menggandeng Export Center Surabaya, Kementerian Perdagangan RI untuk penjajakan perluasan akses pasar  berupa business matching melalui Business Indonesia Singapore Association (BISA).

Asosiasi ini merupakan distributor produk makanan minuman Indonesia ke Singapura, serta buyers dari Malaysia. Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R.Gerald Setiawan Grisanto mengatakan, melalui business matching ini diharapkan para pelaku usaha mendapatkan peluang akses pasar baru.

"Selain itu, kegiatan ini menjembatani pemenuhan kebutuhan akan informasi yang harus diketahui oleh para pelaku usaha Indonesia secara langsung dari potential buyers, jenis produk, standar kualitas produk, persyaratan lainnya yang diinginkan pasar di Singapura dan Malaysia, serta pengalaman lainnya yang dialami," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (16/12).

Baca Juga: LPEI dorong 2.706 pelaku UKM ekspor lewat program CPNE

LPEI memiliki serangkaian program yang terintegrasi untuk membantu mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi oleh para pelaku UKM berorientasi ekspor baik dari aspek finansial maupun non-finansial atau dikenal dengan Program Jasa Konsultasi.

“Kami memberikan pelatihan melalui Program CPNE bagi pelaku UKM berorientasi ekspor atau yang belum melakukan ekspor secara mandiri. Juga mencari peluang pasar di era digital melalui Program Marketing Handholding," tambahnya.

Selain itu, LPEI melakukan pendampingan kepada kelompok atau klaster yang berpotensi untuk melakukan aktivitas produksi komoditas unggulan secara berkelanjutan. Tujuannya guna meningkatkan kapasitas masyarakat daerah serta pengembangan komoditas unggulan desa melalui Program Desa Devisa.

Gerald menjelaskan para mitra binaan LPEI yang dinilai telah siap atau bankable dapat diberikan pembiayaan. Kucuran pendanaan itu tetap memperhatikan aspek-aspek pembiayaan yang cermat dan seksama.

Sebagai contoh, ada mitra binaan CPNE asal Jawa Tengah bergerak di sektor komoditas brikat arang batok mendapatkan fasilitas pembiayaan PKE UKM di era pandemi ini.

Baca Juga: LPEI Peduli salurkan bantuan bagi korban erupsi Gunung Semeru

Dan adanya fasilitas tersebut membantu kegiatan operasionalnya bahkan masih dapat melakukan ekspor ke kawasan Asia Timur Tengah.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI menjalin kerja sama dan bersinergi dengan kementerian maupun lembaga terkait untuk memberikan solusi terbaik bagi para pelaku UKM berorientasi ekspor secara finansial maupun non-finansial guna membantu meningkatkan daya saing produk maupun jasa di pasar global.

Hingga November 2021, terdapat 2.706 pelaku UKM yang berasal di 15 kota telah mengikuti pelatihan baik secara hybrid maupun daring dan 75 pelaku usaha yang telah berhasil melakukan ekspor perdana melalui Program CPNE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×