Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk menggandeng Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) untuk mendorong digitalisasi transaksi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia melalui kerjasama penyediaan layanan perbankan (digital saving & digital loan).
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan lewat kerja sama ini para pelaku usaha yang ada di ekosistem Asparindo akan semakin mudah untuk mengakses layanan perbankan digital lewat aplikasi Bank Raya, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan dengan adanya kemudahan transaksi.
“Pedagang pasar tradisional adalah salah satu kunci bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Untuk itu, kami menyambut baik kerjasama dengan Asparindo. Karena melalui kolaborasi dengan Bank Raya, diharapkan dapat membantu menopang kegiatan transaksi non tunai di pasar tradisional, untuk meningkatkan literasi keuangan digital serta mendukung cashless society bagi pedagang pasar tradisional,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/3).
Baca Juga: Bidik Layanan Perbankan di Sektor Kelautan dan Perikanan, BRI Kerja Sama dengan KKP
Bagus mengungkapkan bahwa melalui kerjasama ini, para pedagang pasar tradisional nantinya juga dapat mengakses berbagai layanan perbankan digital yang dapat dilayani oleh Bank Raya.
“Ke depannya, kami juga membidik penyaluran pinjaman produktif kepada para pedagang pasar agar dapat mengembangkan usahanya sehingga semakin banyak peluang dan kesempatan bagi para pedagang pasar untuk terus bertumbuh. Potensi bisnis kolaborasi dengan Asparindo adalah menggarap transaksi digital pasar dengan jumlah transaksi di masing-masing pasar berkisar hingga 2 milyar per hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Asparindo Y. Joko Setiyanto menyampaikan transaksi digital adalah upaya agar para pedagang pasar di Indonesia dapat tetap memberikan pelayanan yang inklusif tidak hanya dari segi kelengkapan komoditas yang dijual namun juga menyediakan opsi pembayaran non-tunai bagi para pelanggan.
Baca Juga: Penjualan Eceran pada Maret 2023 Diproyeksi Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
“Transaksi non tunai ini dirasakan para pedagang membantu penjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka pedagang dapat lebih produktif dan inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat,” katanya.
Untuk diketahui, Asparindo saat ini telah menaungi 30 Pengelola/Perumda Pasar yang tersebar di seluruh Indonesia didominasi di area Jawa & Bali, dengan lebih dari 12 juta pedagang tradisional. Asparindo mendorong keberlanjutan pedagang pasar tradisional agar terus memiliki daya saing di era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News