Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance) dari tahun lalu telah menjalin kemitraan dengan perusahaan financial technology (fintech). Sampai dengan bulan Mei 2018, perseroan telah bermitra dengan empat fintech, yaitu Investree, Modalku, Mekar.id dan Amartha Mikro Fintek.
Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan, dari kemitraan dengan empat fintech perusahaannya sukses mencatatkan outstanding Rp 10 miliar hingga Mei 2018. Jumlah itu, meningkat dibandingkan realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp 3 miliar.
“Kerja sama dengan empat fintech tersebut, kami bisa dapatkan outstanding Rp 10 miliar. Nilai itu adalah akumulasi dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 3 miliar per Desember 2018,” kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).
Menurutnya, penyaluran outstanding Rp 10 miliar itu sudah memenuhi target perusahaan di tahun ini. Nilai outstanding akan melampaui target, karena masih ada tiga fintech baru, yang mau bekerja sama dengan perusahaan.
“Tetapi kami masih melihat dari sisi kecocokan yaitu mempertimbangkan segmen yang disasar perusahaan adalah usaha kecil dan menengah,” ungkapnya.
Namun, dia enggan menyebutkan secara detil skema penyaluran pembiayaan, baik dari sisi platform, masa tenor maupun bunga pinjaman. Yang pasti, Indosurya Finance fokus bermitra dengan perusahaan fintech yang menyasar nasabah yang membutuhkan pembiayaan produktif dan modal kerja, seperti UKM.
Outstanding kredit adalah jumlah kredit yang tercatat pada rekening pinjaman peminjam di bank atau disebut juga dengan saldo pinjaman. Dalam skema kemitraan ini, multifinance berperan sebagai pemberi dana, sedangkan pelaku fintech sebagai perantara yang mempertemukan lender dengan borrower. Nantinya, pemberian dan penagihan pinjaman melalui fintech. Setelah terkumpul, kemudian disalurkan ke lender atau multifinance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News