kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, laba konsolidasi PNM anjlok


Sabtu, 01 Agustus 2020 / 14:45 WIB
Gara-gara corona, laba konsolidasi PNM anjlok
ILUSTRASI. PT Permodalan Nasional Madani (PNM). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) telah berimbas pada bisnis PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Alhasil, laba bersih konsolidasi perusahaan turun signifikan dibandingkan realisasi tahun lalu.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, hingga Juni 2020 PNM mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp 123,68 miliar. Jumlah itu turun 77,52% dibandingkan Juni tahun lalu yakni Rp 550,26 miliar. Penyebabnya, terjadi penurunan pada pendapatan perusahaan. Seperti pendapatan jasa konsultasi manajemen turun dari Rp 153 juta menjadi Rp 86,05 juta pada Juni lalu.

Penurunan juga terjadi pada pendapatan java resconstruction fund dari Rp 1,47 miliar menjadi Rp 1,05 miliar. Begitu pula, pendapatan kegiatan manajer investasi merosot hingga 16,33% yoy menjadi Rp 28,52 miliar.

Baca Juga: Permodalan Nasional Madani dukung nasabah UMKM go digital

Komponen lain, penurunan laba penjualan aset tetap dan laba selisih kurs – bersih. Pemasukan lain – lain bersih justru paling tertekan. Komponen ini merosot cukup tajam dari Rp 561,11 miliar menjadi Rp 132,81 miliar pada semester pertama 2020.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, salah satu penyebab penurunan laba karena tertekannya kinerja anak usaha. Ia menyebut penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dibandingkan industri maupun indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat Covid-19. “Ya, saya jagain ( bisnis anak usaha) tidak boleh minus. Pandemi Covid-19 tidak bisa dihindari,” kata Arief kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Yang jelas, hingga saat ini, produk – produk anak usaha PNM masih berkinerja baik di atas rata – rata pertumbuhan industri. Misalnya saja, dana kelolaan (AUM) juga masih terjaga. “Walaupun belum sekencang bisnis induknya, tapi sudah ada proses perbaikan,” imbuhnya.

Guna memulihkan bisnis anak usaha, pihaknya akan terus menjaga kondisi perusahaan, lebih kreatif mengembangkan produk investasi yang diminati masyarakat. Sekaligus didukung pendanaan dari induk. “Semoga kondisi terus membaik dan kami dapat melakukan percepatan serta penambahan pembiayaan di PNM. Karena hal ini sangat membantu akselerasi pergerakan ekonomi kelas bawah,” pungkasnya.

Baca Juga: Mendapat suntikan modal Rp 1 triliun, PNM optimistis maraih laba di akhir tahun ini

PNM mempunyai bisnis utama pembiayaan, pendampingan dan pembinaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan memiliki dua produk unggulan yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang memberikan layanan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

PNM Group mempunyai anak usaha mulai dari PNM Invesment Management, PNM Venture Capital, PNM Ventura Syariah, Mitra Niaga Madani, Mitra Utama Madani (MUM), Mitra Tekno Madani (MTM), Mitra Proteksi Madani (MPM), Micro Madani Institute (MMI), Mitra Bisnis Madani (MBM) dan Mitra Dagang Madani (MDM). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×