kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Gencar ekspansi, Bank Sumut gelontorkan belanja modal tahun ini Rp 1,2 triliun


Senin, 12 Februari 2018 / 16:36 WIB
Gencar ekspansi, Bank Sumut gelontorkan belanja modal tahun ini Rp 1,2 triliun
ILUSTRASI. Bank Sumut


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) siap menggelar ekspansi bisnis tahun ini. Untuk mendukung ekspansi,  Bank Sumut mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga mencapai Rp 1,2 triliun.

Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan, anggaran tersebut meningkat dibandingkan capex pada tahun 2017. "Realisasi capex tahun 2017 sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan tahun 2018, Rp 1,2 triliun direncanakan untuk pengembangan jaringan kantor dan bisnis bank serta investasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/2). Selain untuk menambah jaringan, Bank Sumut akan menggunakan capex untuk memperkuat lini bisnis bank serta investasi.

Lebih lanjut, bank milik pemerintah provinsi Sumatera Utara ini nantinya akan merombak sasaran bisnis di tahun 2018. Salah satunya dengan meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor produktif mencapai 50,68% dari total kredit tahun ini. Jumlah tersebut, menurut Edie meningkat bila dibandingkan dengan capaian penyaluran kredit sektor produktif akhir tahun 2017 yang mencapai 49,5% dari total kredit.

Tak hanya itu, beberapa inovasi juga tengah digodok perseroan ini. Salah satunya, Bank Sumut akan mengeluarkan produk kartu debit untuk nasabah Bank Sumut. "Kami juga rencanakan untuk dorong kredit modal kerja transaksional, kredit beragunan deposito dan kredit kepada anggota apex (pengayom) dan non apex," tambahnya.

Pun, Bank Sumut di tahun 2018 juga akan mulai berfokus pada pembiayaan infrastruktur proyek pemerintah. Pasalnya, menurut Edie outstanding kredit infrastruktur di perseroan masih cukup kecil alias di bawah 10% pada akhir tahun lalu.

Secara jangka panjang, pihaknya berharap dapat meningkatkan porsi tersebut hingga sekitar 20% dari total outstanding kredit. "Kami memang sudah masuk sejak tahun lalu ke infrastruktur, porsinya masih kecil di bawah 10%, maksimum sesuai portfolio guideline sekitar 20%," imbuhnya.

Sekadar tambahan informasi, berdasarkan laporan keuangan Desember 2017, penyaluran kredit Bank Sumut masih tumbuh tipis. Tercatat penyaluran kredit perseroan baru naik 5,05% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,46 triliun.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 10,37% yoy akhir tahun lalu menjadi Rp 21,18 triliun. Kinerja tersebut berhasil mendongkrak aset perseroan yang tumbuh 10,68% yoy dari Rp 21,18 triliun menjadi Rp 19,19 triliun.

Pun, dari sisi profitabilitas, laba bersih Bank Sumut juga masih tumbuh satu digit menjadi Rp 630,47 miliar atau naik 7,9%. Edie mengungkap, tahun ini pihaknya berharap pertumbuhan kredit dapat dipacu hingga ke level 13% dibanding capaian tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×