kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Generali Indonesia Bukukan Kenaikan Pendapatan Premi Jadi Rp 3,02 Triliun pada 2023


Rabu, 21 Februari 2024 / 15:13 WIB
Generali Indonesia Bukukan Kenaikan Pendapatan Premi Jadi Rp 3,02 Triliun pada 2023
ILUSTRASI. Petugas menjelaskan manfaat menjadi nasabah Asuransi Generali Indonesia di sela-sela acara penyerahan klaim asuransi sebesar Rp5,6 Miliar kepada ahli waris nasabah asal Surabaya, Rizki di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2022). Generali Indonesia Bukukan Kenaikan Pendapatan Premi 3,41% Jadi Rp 3,02 Triliun pada 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) menyatakan masih dalam proses audit laporan keuangan di tahun 2023. Meski demikian perusahaan optimistis mampu meningkatkan pendapatan premi di tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan konvensional di Desember 2023 (unaudited) Generali Indonesia membukukan pendapatan premi naik 3,41% yoy menjadi Rp 3,02 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun.

“Pertumbuhan yang positif ini membuktikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi sebagai bagian dari perencanaan keuangan dan meminimalisir risiko finansial terhadap risiko sakit atau meninggal dunia,” kata Chief Marketing Officer Generali, Vivin Arbianti Gautama kepada Kontan.co.id, Selasa (20/2).

Baca Juga: Premi Asuransi Jiwa Tersungkur

Vivin menuturkan, sepanjang tahun 2023 Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai lebih dari Rp 1,1 triliun yang mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis dan kesehatan.

“Dari total nominal ini, 77%-nya merupakan klaim kesehatan dan nominal klaim kesehatan ini sendiri mengalami kenaikan 38% yoy dibanding dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” tuturnya.

Vivin menilai, prospek asuransi di tahun 2024 akan semakin baik didorong oleh pertumbuhan industri, literasi dan kesadaran masyarakat, inovasi, perkembangan digitalisasi yang berkontribusi memudahkan masyarakat mendapat proteksi.

Baca Juga: Generali Bakal Terus Maksimalkan Potensi Penjualan Asuransi Lewat Kanal Digital

Menurutnya, tantangannya saat ini adalah semakin tingginya inflasi kesehatan yang bahkan sudah melebihi inflasi ekonomi sehingga menyebabkan tingginya angka klaim dan menyebabkan kondisi hardening market.

“Namun kami optimis di dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai stakeholder yang ada, kami berharap inflasi medis bisa terkendali sehingga meminimalisir angka klaim dan bisa menjaga kinerja keuangan industri,” kata dia.

Lebih lanjut, Vivin menambahkan, tahun ini pihaknya berharap bisa melindungi banyak orang dengan punya asuransi.

Baca Juga: Perusahaan Asuransi Jiwa akan Maksimalkan Potensi Penjualan Produk Segmen Digital

“Produk dan layanan inovatif akan terus hadir di tahun ini, dan sejalan dengan inovasi tersebut, kami terus memperluas kerjasama dengan para partner sambil juga konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat dan komunitas terkait dengan pentingnya perlindungan asuransi sebagai bagian dari rencana keuangan keluarga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×