kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Generali Indonesia optimistis peluang asuransi jiwa di 2021 semakin besar


Selasa, 29 Desember 2020 / 17:45 WIB
Generali Indonesia optimistis peluang asuransi jiwa di 2021 semakin besar
ILUSTRASI. Karyawan membuka?aplikasi iPropose usai peluncuran produk unitlink GenSmart dan aplikasi iPropose di Jakarta, Rabu (21/10). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia optimis peluang asuransi jiwa di 2021 semakin besar. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menyatakan hal ini tidak terlepas dari banyak regulasi pemerintah yang memberikan berbagai relaksasi dan kebijakan.

Ia mengambil contoh kebijakan countercyclical dan relaksasi dalam konteks penjualan produk asuransi dengan sarana teknologi. Kebijakan ini dibarengi juga dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi asuransi di tengah pandemi yang membuat risiko hidup semakin lebih besar.

“Hal ini terbukti berdasarkan yang dilakukan oleh Generali Group di 22 negara dan melibatkan 13.000 responden tersebut, tercatat 56% dari responden merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan di tengah krisis yang terjadi,” ujar Edy kepada Kontan.co.id pada Senin (28/12).

Baca Juga: Mega Corpora setor modal Rp 100 miliar ke Bank Bengkulu

Lanjutnya, vaksin pengembangan vaksin diharapkan bisa menanggulangi penyebaran Covid-19 sehingga roda ekonomi bisa kembali berjalan dengan normal, akan memberikan peluang bagi pertumbuhan industri. “Melihat berbagai hal tersebut, Generali optimis untuk terus menumbuhkan dan memperkuat bisnis asuransi jiwa di tahun 2020 maupun tahun 2021 secara berkesinambungan,” tutur Edy.

Guna menangkap peluang itu, Generali akan melakukan berbagai inovasi serta terus mengembangkan pemasaran bisnis melalui seluruh kanal distribusi yang ada saat ini. Termasuk terus menggencarkan perekrutan agen dan memperluas cakupan wilayah pemasaran, meningkatkan dan menambah kemitraan dengan institusi perbankan dan non-perbankan.

Juga terus mendorong penetrasi asuransi melalui konsep unik dari platform digital Akuberbagi.com. Platform ini memiliki dua fungsi ganda yakni meringankan beban orang lain melalui konsep wakaf dan donasi, dan di saat yang sama memberikan perlindungan keluarga mulai Rp 50ribu per bulan.

“Saat pendemi ini banyak orang terbuka mata hati untuk bisa membantu orang lain, dengan platform digital Akuberbagi.com, kita bisa berbagi ke sesama tanpa tatap muka, tanpa uang tunai dan semua terjadi secara digital. Meringankan orang lain dan ringan bagi kita,” jelasnya.

Kendati demikian, Ia menyatakan masih ada tantangan tahun depan. Pembatasan sosial masih akan terus dilanjutkan hingga pada kuartal pertama 2021. Sehingga digital masih menjadi kunci pergerakan bisnis. “Untuk menjawab tantangan ini, Generali telah menghadirkan aplikasi iPropose untuk kemudahan konsultasi, pemilihan produksi sesuai dengan kebutuhan dan pengajuan polis. Layanan nasabah bisa dilakukan melalui aplikasi Gen iClick,” sebut Edy.

Baca Juga: AAJI prediksi bisnis asuransi jiwa di tahun 2021 lebih baik dari tahun ini

Selain itu, Generali sudah memiliki asisten virtual JANE dengan teknologi artificial intelligence yang siap melayani pertanyaan nasabah di web dan WhatsApp. Produk GenSMART yang akan memberikan proteksi tiga lebih optimal dari produk unit link biasa serta Auto Kendali unit link dengan Robo ARMS yang akan mengelola unit link nasabah secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah.

“Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu seperti sekarang ini, per November 2020 tercatat sebanyak 98% dari nasabah Generali yang sudah mengaktifkan RoboARMS, kinerja investasinya di atas IHSG dan bahkan diantaranya mencapai 29% di atas IHSG,” tutur Edy.

Asal tahu saja, perusahaan yang dia pimpin masih mampu membukukan laba bersih senilai Rp 136,68 miliar pada September 2020. Nilai itu tumbuh 19% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebanyak Rp 115,24 miliar.

Hingga kuartal ketiga 2020, Generali mencatatkan premi Rp 1,75 triliun atau turun 4% yoy dari posisi September 2019 sebanyak Rp 1,83 triliun Kendati demikian, premi lanjutan masih mampu tumbuh 4% yoy menjadi Rp 1,07 triliun.

Selanjutnya: AAUI tak buat proyeksi pendapatan premi di 2021, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×