Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Industri perbankan mulai menggenjot segmen pariwisata dan travel. Pasalnya pemerintah sudah menetapkan destinasi pariwisata baru di luar Bali antara lain, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Morotai, Pulau Seribu, Mandalika, Bromo Tengger, Borobudur, Wakatobi dan Labuan Bajo.
Sebut saja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) lewat Garuda Travel Fair 2017 (GATF). Direktur Konsumer Anggoro Eko Cahyo menyebut kerja sama tersebut merupakan yang ke delapan kali sejak tahun 2012.
Anggoro menyebut, pada tahun lalu lewat GATF BNI berhasil mencetak total transaksi sebanyak Rp 176 miliar dengan total pengunjung mencapai 69.000. “Untuk tahun ini kita target growth 15%, khusus untuk Garuda Travel Fair,” ujarnya dalam konferensi pers GATF 2017 di Jakarta, Selasa (28/2).
Untuk saat ini sektor travel and entertaiment menjadi salah satu dari lima besar transaksi di BNI. “Kita transaksi terbesar di groceries, gadget elektronik, department store, travel and entertaiment kemudian e-commerce,” ujar General Manager BNI, Corina Leyla Karnalies secara terpisah.
Sebagai informasi, BNI mencatat per bulan nilai transaksi kartu kredit dan debit di BNI mencapai Rp 2,8 triliun dengan total transaksi 250.000 hingga 300.000 transaksi. Bank berlogo 46 ini optimistis pihaknya dapat menggenjot transaksi mencapai Rp 34 triliun pada tahun ini atau naik 15% per bulan. “Untuk jumlah pemegang kartu kredit 1,7 juta, tahun ini kita mau tambah 200.000. Pemicunya lewat sektor travel and entertaiment,” ujar Anggoro.
Sementara lewat GATF 2017, bank pelat merah ini memasang target penambahan nasabah baru kartu kredit sebanyak 9.000, sementara kartu debit 1.400 kartu. Bukan hanya BNI, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) juga menyebut bulan Maret 2017 mendatang pihaknya juga akan bekerja sama dengan Garuda Indonesia. "Tiap tahun kami kerja sama dengan Kompas Travel Fair, Maret ini kita kerjasama dengan Garuda Indonesia,” kata Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Lani Darmawan.
Lani menyebut sektor pariwisata memang menjadi target utama untuk bisnis kartu kredit. Wajar saja, sekitar 15% transaksi kartu kredit CIMB Niaga bersumber dari sektor travel dan pariwisata. Sementara, berdasarkan laporan keuangan tahun 2016 total volume transaksi kartu kredit CIMB Niaga tercatat mencapai Rp 8,2 triliun atau tumbuh signifikan 29,4% secara tahunan atau year on year (yoy). Artinya, sebesar Rp 1,23 triliun dari total tersebut berasal dari sektor travel dan pariwisata.
Sementara dari jumlah kartu kredit CIMB Niaga per akhir tahun lalu mencapai 2,26 juta kartu atau tumbuh 13,1% jika dibandingkan Desember 2016 sebesar 2,01 juta kartu. “Untuk volume kartu kredit kami targetkan di atas 10%,” ujar Lani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News