kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot Kredit UMKM, BRI Dorong Porsi Kredit UMKM Capai 85% di 2025


Rabu, 07 Februari 2024 / 14:29 WIB
Genjot Kredit UMKM, BRI Dorong Porsi Kredit UMKM Capai 85% di 2025
ILUSTRASI. Sebagai bank yang fokus pada sektor UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya meningkatkan porsi kredit di sektor tersebut.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bank yang fokus pada sektor UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya meningkatkan porsi kredit di sektor tersebut. BRI mengejar porsi kredit UMKM bisa mencapai 85% di 2025.

Sepanjang 2023 sendiri, portofolio kredit UMKM BRI mencapai Rp 1.068,7 triliun atau tumbuh 10,7% secara tahunan (YoY). Secara porsi, bank yang fokus menggarap wong cilik ini mencatat kredit UMKM BRI proporsinya mencapai 84,4% dari total kredit.

“Dalam jangka waktu satu tahun tercatat BRI mengucurkan kredit baru kepada UMKM sebesar Rp 103,4 triliun,” ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dalam keterangan resmi, Rabu (7/2).

Baca Juga: Cek Rekomendasi BRI (BBRI) yang Cetak Kinerja Moncer di Tahun 2023

Catur melihat pertumbuhan tersebut tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit UMKM industri perbankan nasional yakni sebesar 7,9% di tahun 2023. Menurutnya, ini mempertegas posisi BRI sebagai bank yang menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM.

Sejalan dengan akselerasi pembiayan tersebut, Catur menegaskan bahwa pihaknya juga melakukan berbagai program pemberdayaan yang bertujuan mendorong pelaku UMKM ini naik kelas. Salah satunya mendorong UMKM agar go global dan go international.

Ia bilang kegiatan yang membawa UMKM pada tujuan tersebut melalui perhelatan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR  2023 tercatat berhasil mencatatkan nilai penjualan business matching senilai 81,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS). 

Business matching tersebut dilakukan oleh 86 buyers yang berasal dari 30 negara (dari target 80 buyers dari 25 negara), di antaranya dari Australia, Kanada, Taiwan, Australia, Singapura, Malaysia, dan UAE atau Uni Emirat Arab bersama dengan 85 peserta UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×