kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 95 Miliar pada 2025


Rabu, 12 Maret 2025 / 23:00 WIB
Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 95 Miliar pada 2025
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/23/8/2010. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi terkait asuransi rekayasa sebesar Rp 95 miliar pada 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi terkait asuransi rekayasa sebesar Rp 95 miliar pada 2025. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menyampaikan nilai itu meningkat 10%, jika dibandingkan pencapaian pada 2024.

"GEGI berhasil meraih pendapatan premi dari asuransi rekayasa sebesar Rp 88 miliar pada 2024. Nilai itu meningkat 50%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya," ucapnya kepada Kontan, Rabu (12/3).

Untuk mencapai target asuransi rekayasa tersebut, Linggawati mengatakan Great Eastern General akan menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya, yakni mengembangkan produk yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan untuk asuransi konstruksi berbasis proyek menengah ke bawah.

Selain itu, memperluas pasar dan jaringan distribusi bekerja sama dengan kontraktor dan juga pengembang properti, seperti klien-klien eksisting maupun broker asuransinya guna meningkatkan penetrasi untuk proyek-proyek pembangunan berikutnya.

"Ditambah bekerja sama dengan perusahaan reasuransi global untuk memperluas akses dan memperbesar kapasitas akseptasi," tuturnya.

Baca Juga: Great Eastern Berupaya Capai Target Premi pada 2025, Ini Terobosan yang Disiapkan

Lebih lanjut, Linggawati tak memungkiri tantangan yang dihadapi industri pada segmen asuransi rekayasa pada tahun ini cukup besar. Dia mengungkapkan tantangan terbesar adalah melemahnya daya beli masyarakat akibat kondisi perekonomian global dan domestik yang belum membaik. Ditambah beberapa pabrik mulai tutup, maraknya pemutusan hubungan kerja, serta pelemahan nilai tukar Rupiah yang membuat pembangunan di sektor swasta juga tertunda.

Linggawati juga beranggapan pemangkasan anggaran oleh pemerintah, terutama untuk pembangunan infrastruktur, akan berdampak terhadap pendapatan premi asuransi rekayasa industri pada tahun ini. Meskipun demikian, dia menyampaikan sebenarnya GEGI tidak banyak terlibat dalam menjamin pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.

Sementara itu, Linggawati berharap apabila diberikan kesempatan menggarap proyek pemerintah tahun ini, GEGI ingin berkontribusi masuk ke sektor swasta dalam pembangunan proyek-proyek perumahan, komersial, dan industri. 

Dengan adanya tantangan yang dihadapi di lini asuransi rekayasa, Linggawati menyebut pendapatan premi Great Eastern General juga terkena imbas pada awal tahun ini. Dia bilang pendapatan premi lini asuransi rekayasa hingga Februari 2025 sebesar Rp 1,6 miliar. Nilai itu anjlok 27%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dia menjelaskan anjloknya lini tersebut dikarenakan belum ada proyek baru dan pelaku bisnis masih memantau kondisi ekonomi pada 2025 untuk melakukan ekspansi atau pembangunan di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan nilai tukar Rupiah.

"Kami berharap masih dapat mengejar ketertinggalan untuk 10 bulan berikutnya demi mencapai target," kata Linggawati.

Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa industri mencapai Rp 4,27 triliun. Nilai itu terkontraksi 18,2%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Great Eastern Catat Pendapatan Premi Asuransi Properti Rp 85 Miliar pada Januari 2025

Selanjutnya: Sarana Mitra (SMIL) Gencar Ekspansi, Incar Laba Sekitar Rp 100 Miliar pada 2025

Menarik Dibaca: Ninja Xpress Bagikan Tips Jalankan Bisnis Franchise di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×