Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.
JAKARTA. Bank-bank pelat merah berharap haircut kredit macet UMKM segera bisa direalisasikan. Langkah tersebut akan banyak membantu perseroan dalam melakukan recovery finansial.
Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengungkapkan, potensi haircut kredit macet UMKM di bank Mandiri mencapai Rp 32 triliun. "Misalnya kami ambil 20% saja berarti ada sekitar Rp 6 triliun," ujarnya usai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR-RI, Senin malam (1/3).
Adapun, total potensi haircut kredit macet UMKM di bank-bank BUMN nilainya mencapai kisaran Rp 80 triliun hingga Rp 85 triliun.
Meski dilakukan upaya haircut, bank tetap mengusahakan pengembalian utang. Bank BNI misalnya, khusus tahun ini menargetkan hasil recovery dari upaya haircut tersebut sebesar Rp 750 miliar hingga Rp 1 triliun. "Tahun 2009, kami bisa write off sebesar Rp 3,2 triliun dan recovery-nya mencapai Rp 893 miliar," ungkap Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo.
Tahun 2008 lalu, langkah write off menghasilkan recovery sebesar Rp 750 miliar. "Write off tahun 2008 sebesar Rp 4,2 triliun," kata Gatot. Dalam hitungannya, jika hapus tagih dilakukan maka bank-bank BUMN bisa mendapat hingga Rp 16 triliun.
Bank BUMN kini tinggal menunggu langkah Pemerintah untuk merevisi UU Nomer 49 tahun 1960 yang memperkuat PP Nomer 33 tahun 2006 tentang Penghapusan Piutang Negara dan Daerah. Dalam PP tersebut, perbankan sejatinya dimungkinkan untuk melakukan haircut. Namun, masih ada multitafsir dengan aturan yang lain. "Selama masih ada multitafsir, kami tidak berani melakukan haircut," tandas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News