Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Line Corp sebetulnya telah merambah ke bisnis perbankan di Tanah Air sejak tahun 2018 dengan mengakuisisi 20% saham Bank KEB Hana melalui Line Financial Asia. Line menjadi pemegang saham kedua terbesar pada anak usaha Hana ZBank Korea Selatan itu.
Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan transformasi Bank KEB Hana jadi bank digital dengan aplikasi Line Bank masih dalam proses.
Tony Plt Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK mengatakan, proses tersebut bersamaan dengan perizinan yang diajukan enam bank lain yang akan menjadi bank digital
"Ada tujuh bank yang sedang proses menjadi bank digital saat ini yakni Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk, PT Bank Neo Commerce Tbk, PT Bank Capital Tbk, PT Bank Harda Internasional, PT Bank QNB Indonesia Tbk, dan PT Bank KEB Hana," kata Tony dalam Webinar, Kamis (10/6).
Dia menegaskan pendirian bank digital di Tanah Air tidak akan memerlukan lisensi khusus. Pasalnya, OJK hanya akan mengatur dua konsep bank, yakni bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Adapun bank digital menurut OJK hanya merupakan proses bisnis sehingga perizinan untuk mendirikan bank digital tidak akan berbeda dengan pendirian bank umum.
Baca Juga: Ini empat metode kolaborasi yang bisa dilakukan bank dan fintech
Saat ini, OJK masih menggodok peraturan OJK (POJK) bank umum yang didalamnya akan mencakup mengenai bank digital. Aturan tersebut ditargetkan bakal terbit pada pertengahan tahun 2021 ini.
"Aturannya masih dalam proses dan belum selesai. Nanti akan diinformasikan setelah aturannya rampung," ujar Teguh Supangkat Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK pada Kontan.co.id, Kamis (10/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
