kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 7,5 triliun


Senin, 06 Agustus 2018 / 10:23 WIB
Hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 7,5 triliun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan dana industri asuransi jiwa hingga semester I tahun ini melempem. Ini sejalan dengan iklim investasi di tahun ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di akhir Juni 2018, hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 7,5 triliun. Sementara pada semester I-2017, pelaku usaha asuransi jiwa mengantongi hasil investasi Rp 13,9 triliun.

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menilai, jika melihat tren satu bulan ke belakang, volatilitas pasar modal sudah mulai berkurang. Menurut dia, prospek kinerja investasi asuransi jiwa di separuh II tahun ini bisa lebih baik ketimbang setengah tahun pertama. Dus, hasil investasi bisa lebih baik.

Kendati begitu, hingga semester I-2018, Hendrisman mengakui akan sulit mendapat hasil investasi naik signifikan menyamai kinerja di tahun lalu. Akhir tahun lalu hasil investasi asuransi jiwa sekitar Rp 47,7 triliun.

Menurut Hendrisman, mayoritas penempatan dana investasi industri asuransi jiwa masih didominasi instrumen reksadana dan saham. Maka pasar saham yang loyo diikuti hasil investasi di industri asuransi jiwa.

Porsi ekuitas besar

Hingga semester I tahun ini, porsi dana investasi asuransi jiwa yang diparkir di keranjang reksadana sekitar 35,5%. Pada saat sama, penempatan dana di saham 29,7%. Kemudian ada surat berharga negara (SBN) 13,3% deposito 8,7% dan obligasi korporasi tercatat sebanyak 6,6%.

Hasil investasi PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) juga melemah. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono bilang sampai Juni 2018 mencatatkan hasil investasi Rp 129 miliar. Sedangkan pada periode sama tahun lalu hasil investasi Rp 195 miliar. Artinya secara tahunan, hasil investasi perusahaan ini turun 33,8%.

Meski begitu, Maryoso optimistis kondisi investasi di separuh kedua ini akan membaik. Target hasil investasi perusahaan ini masih Rp 265 miliar hingga akhir tahun.

Saat ini, portofolio investasi Taspen Life didominasi reksadana 60% dan deposito 22%. Sisanya tersebar di obligasi korporasi, surat berharga negara sampai saham.

PT Capital Life Indonesia juga belum akan mengubah komposisi penempatan investasi di sisa tahun ini. Direktur Utama Capital Life Antony Japari menyebutkan, memilih lebih konservatif di semester II tahun ini. Dengan tren koreksi dalam beberapa waktu belakangan, Capital Life memilih menghindari instrumen berbasis ekuitas.

Dus, porsi investasi Capital life di keranjang ini pun menciut. "Sebagai gantinya kami memperbesar deposito dan obligasi," kata Antony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×