Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
Dibandingkan 2018, sejumlah portofolio meningkat pada 2019 seperti reksadana, saham, SBN dan sukuk korporasi. Sementara porsi investasi ke deposito mengalami penurunan. Dengan begitu, penempatan dana di fixed income atau penghasilan tetap telah mengerek hasil investasi.
“Investasi di deposito mengalami penurunan di 2019 karena perusahaan asuransi lebih paham dari sebelumnya. Dulu masih didominasi deposito dari total portofolio tapi terjadi sedikit perubahan,” tambahnya.
Walaupun kinerja membaik tapi awal 2020 pasar modal anjlok. Sebagai instrumen investasi jangka panjang, Fauzi memperkirakan para pemegang polis tidak akan reaksioner melakukan switching atau pengalihan portofolio investasi di unitlink.
Baca Juga: Pasar bearish, waktunya dana pensiun dan asuransi belanja saham
Justru ketika market tertekan, pemegang polis semakin bergairah untuk membeli saham ketika harga murah. Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mereka akan menambah porsi investasi di unitlink. Diketahui porsi unitlink 63,1% dari total pendapatan premi.
“Jika harga saham turun justru produksi asuransi lebih baik karena lebih banyak orang untuk top up menambah porsi saham. Mereka akan membeli unitlink dengan harga yang lebih murah. Ini adalah waktunya membeli saham,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News