Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memprioritaskan pembentukan dua anak usaha holding pada 2018. Dua anak usaha ini adalah PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) dan Aset Management Unit (AMU).
Jalin Pembayaran Nusantara ini nantinya akan mengelola ATM dan EDC seluruh bank BUMN. Sedangkan Aset Management Unit akan menangani recovery kredit bermasalah (NPL) Himbara.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri fokus pertama pembentukan anak usaha holding tahun ini adalah menyelesaikan pembentukan Jalin Pembayaran Nusantara.
"Jalin tahun ini kami akan spin off dari Telkom untuk masuk ke holding," kata Tiko sapaan akrabnya, Jumat (28/12).
Sayang Tiko belum merinci berapa dana yang dikeluarkan Himbara untuk mengakusisi mayoritas saham Telkom di JPN. Tiko bilang dana akusisi ini masih dihitung di KJPP (kantor jasa penilaian publik).
Nantinya JPN akan menjadi cikal bakal perusahaan switching Himbara yang merupakan bagian dari skema gerbang pembayaran nasional (GPN).
Sedangkan prioritas kedua anak usaha holding adalah pembentukan Aset Management Unit (AMU). Nantinya AMU ini akan bertugas untuk mengambil hapus buku NPL dari bank BUMN kemudian disatukan ke Bahana.
Sayang Tiko belum merinci yang dimaksud Bahana di sini apakah anak usaha Bahana atau induknya yiatu Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Tiko menjelaskan, AMU ini akan menjadi salah satu unit bisnis Holding BUMN. Karena nantinya hapus buku NPL yang belum masuk buku akan digabung dalam proses penagihan sehingga bisa lebih efektif dilakukan.
Apakah artinya NPL bank BUMN bisa lebih rendah setelah holding? Tiko menjelaskan tujuan Himbara membentuk AMU untuk melakukan recovery rate NPL bisa lebih optimal sehingga bisa meningkatkan kinerja.
Secara umum Tiko bilang setelah holding terbentuk bank BUMN akan lebih integratif dalam menggunakan pusat data masing-masing bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News