kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Himbara target integrasi 10.000 EDC dan ATM


Minggu, 19 Juni 2016 / 22:10 WIB
Himbara target integrasi 10.000 EDC dan ATM


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian BUMN nampaknya sudah berketetapan hati untuk tidak melanjutkan akusisi Artajasa. Hal ini disebabkan harga yang ditawarkan perusahaan switching ini terlalu mahal. Padahal sebelumya, Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) mengaku telah menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk akusisi.

Sebagai gantinya, Himbara mempunyai opsi lain untuk membentuk perusahaan swithing sendiri. Nantinya, perusahaan switching diharapkan bisa dibentuk secara penuh pada tahun depan seiring dengan finalisasi integrasi ATM Himbara yang saat ini berjumlah kurang lebih 60.000 ATM.

Pada tahun ini, bank BUMN sedang fokus untuk membentuk anchor bank yang merupakan tahap awal, sebelum nantinya terbentuk perusahaan switching.

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sis Apik Wijayanto mengatakan, saat ini, pembentukan anchor bank sudah berjalan 50%. Diharapkan sebelum Oktober 2016, pembentukan switching sementara akan selesai. “Anchor bank ini adalah integrasi ATM seluruh bank Himbara dengan menggunakan sistem host to host,” tuturnya, Jumat, (17/6).

Menurut Sis, tantangan membuat perusahaan swithing sendiri adalah menyiapkan sistem sendiri dan melakukan integrasi dari 4 sistem host to host bank BUMN. Namun keuntungannya dengan membuat sistem switching sendiri yaitu biaya yang dikeluarkan lebih murah.

Sis menjelaskan, sebelum nanti ada integrasi anchor empat bank BUMN dengan mekanisme host to host, masing masing bank BUMN harus menyempurnakan sistem host dengan beberapa anak usahanya.

Direktur Perencanaan dan Operasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Bob T. Ananta mengatakan, sebelum anchor bank dengan sistem host to host bisa selesai pada Oktober 2016, bank BUMN akan melakukan integrasi EDC. Menurutnya, sebelum Oktober 2016, akan ada 10.000 EDC yang bisa diintegrasikan.

Lanjut Sis, sebelum switching sementara rampung pada Oktober 2016, Kementerian BUMN menargetkan bisa menggabungkan 10.000 ATM bank BUMN.

Sebelumnya pada akhir tahun 2015, Himbara telah melakukan integrasi awal sebesar 50 ATM Himbara. Sis mengatakan, biaya untuk integrasi masing-masing ATM ini adalah sebesar Rp 15 juta sampai Rp 10 juta. Sehingga dengan target 10.000 ATM Himbara bisa diintegrasikan maka bank pelat merah harus patungan untuk menyiapkan dana antara Rp 100 miliar sampai Rp 150 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×