kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga 28 September, penjaminan PEN oleh Askrindo dan Jamkrindo Rp 6,65 triliun


Kamis, 01 Oktober 2020 / 18:47 WIB
Hingga 28 September, penjaminan PEN oleh Askrindo dan Jamkrindo Rp 6,65 triliun
ILUSTRASI. Pemerintah meluncurkan penjaminan kredit modal kerja untuk UMKM dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

Dengan mandat ini, maka kekuatan kedua perusahaan pun ikut terpengaruh. Oleh sebab itu, pemerintah akan menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) senilai Rp 20 triliun dalam APBN 2021.

Direktur Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyatakan dana segar itu juga ditujukan untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Lantaran kedua BUMN ini mendapatkan mandat dalam memberikan jaminan kredit modal kerja UMKM dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Program PEN itu berpengaruh pada Jamkrindo dan Askrindo dalam memenuhi gearing ratio sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maksimum 20 kali. Tanpa adanya tambahan PMN, tahun depan Askrindo akan berpotensi memiliki gearing ratio sebesar 21,9 kali dan Jamkrindo 22,7 kali,” ujar Isa.

Baca Juga: Dukung PEN, penjaminan kredit modal kerja Jamkrindo dan Askrindo naik

Namun untuk tahun 2020, Isa menyebut gearing ratio Askrindo masih berada di level 19,1 kali dan Jamkrindo di posisi 18,1 kali. Lebih lanjut, Isa menyebut, penjaminan yang akan dilakukan oleh dua perusahaan pelat merah ini akan berlangsung hingga tiga tahun mendatang.

“Maka potensi untuk kenaikan gearing ratio akan terus terjadi sampai 2024 yang bisa jadi 25,1 kali dan 23,2 kali. Ini tentunya akan menimbulkan pelampauan batas yang diperkenankan oleh OJK. Untuk itu diusulkan PNM kepada Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), karena sekarang Askrindo dan Jamkrindo adalah anak usaha dari BPUI,” jelas Isa.

Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan menyalurkan PMN kepada BPUI yang nantinya akan diteruskan pada Jamkrindo dan Askrindo. Dengan tambahan PNM tersebut, Ia yakin, gearing ratio bisa dikendalikan di bawah level 20 kali yakni untuk Askrindo 18,6 kali dan Jamkrindo 17,5 kali.

“Sebetulnya dalam konteks kecukupan modal Askrindo dan Jamkrindo cukup bagus dan kuat. Cuma karena ada aturan gearing ratio 20 kali sesuai POJK 2 tahun 2017, kemudian kita harus menambahkan modal kepada Askrindo dan Jamkrindo,” pungkas Isa.

Selanjutnya: Kredit perbankan masih terkontraksi, ini penyebabnya menurut OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×