kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Hingga akhir 2020, Investree telah mencairkan pinjaman produktif Rp 5,7 triliun


Senin, 15 Februari 2021 / 15:03 WIB
Hingga akhir 2020, Investree telah mencairkan pinjaman produktif Rp 5,7 triliun
ILUSTRASI. Investree kembali menyelenggarakan Investree Conference (i-Con) 2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama tahun 2020, Investree sebagai pionir fintech lending yang kini berkembang menjadi solusi bisnis digital terintegrasi bagi UKM tidak pernah surut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya dalam menyediakan akses pembiayaan bagi UKM melalui teknologi informasi.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan komitmen Investree tetap tinggi dalam membantu UKM Indonesia di tengah masa pandemi yang penuh tantangan. 

“Kami tidak pernah berhenti memberikan dukungan akses pembiayaan kepada UKM di Tanah Air. Hingga Desember 2020, total fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Investree sebesar Rp 8,3 triliun,” ungkap Adrian dalam siaran pers, Senin (15/2).

Selain itu, khusus untuk pinjaman produktif, Investree telah mencairkan pembiayaan sebesar Rp 5,7 triliun atau tumbuh 29% dibandingkan 2019. Angka tersebut setara dengan 10,5% dari total pembiayaan yang tersalurkan di Indonesia.

“Saat ini, loan outstanding yang ada di Investree adalah sebesar Rp 835 miliar. Sekitar 15,6% dari total loan outstanding nasional. Kedua angka tersebut menunjukan Investree masih unggul dibandingkan para kompetitor,” lanjut Adrian.

Baca Juga: Sepanjang 2020, Investree restrukturisasi pinjaman UKM sebesar Rp 9,86 miliar

Investree juga mampu mempertahankan kinerja pinjaman atau loan performance dengan sangat baik di mana perusahaan mencatatkan TKB90 di angka 98,5% atau sama dengan NPL 1,5%. 

“Karena strategi Investree yang solid, berfokus pada pembiayaan rantai pasokan serta pemeliharaan risiko, kami berhasil mempertahankan angka TKB90 di atas rata-rata nasional yakni 95,22% atau NPL 4,8%,” jelas Adrian.

Adrian juga menambahkan, pada 2021, Investree telah menyiapkan strategi jitu yang mampu memberikan kontribusi lebih kepada UKM Indonesia. 

“Strategi yang kami siapkan untuk 2021 antara lain memperkuat kolaborasi dengan mitra di ekosistem Investree, meningkatkan kemampuan credit scoring, dan melakukan inovasi pada proses bisnis. Kami sangat berharap strategi yang disiapkan untuk 2021 dapat membangkitkan UKM Indonesia selama dan pasca pandemi," ujar Adrian.

Salah satunya, Investree memperluas kerja sama dengan mitra kerja baru di antaranya SIPLah Blibli.com dan DealPOS. Mengusung kampanye #KembaliTumbuh, Investree memberikan keuntungan kepada para Borrower baru yang berasal dari merchant-merchant tersebut berupa akses pembiayaan lebih mudah dan cepat melalui platform SIPLah Blibli.com dan DealPOS.

Terutama menyambut bulan Ramadan yang akan hadir di bulan Mei, Investree akan menggelar promo-promo menarik yang nantinya dapat diakses informasinya melalui http://promo.investree.id.

Yang tak kalah penting, dalam rangka menguatkan dukungan pembiayaan bagi UKM agar lebih optimal dan maksimal, Investree akan memperbanyak porsi Pemberi Pinjaman Institusi (Lender institusi) untuk menambahkan yang sudah ada selama ini, mayoritas diisi oleh perbankan besar seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, dan Bank Mandiri; pemain internasional seperti Accial Capital dan GMO Payment Gateway; bank daerah seperti Bank SulutGo dan BPR Supra Artapersada; serta layanan keuangan lainnya seperti Indosurya Finance dan Saison Modern Finance.

Baca Juga: E-commerce bersaing salurkan pembiayaan produktif

Menjadi lender institusi di Investree memberikan beragam manfaat. Dengan turut menyalurkan pembiayaan kepada UKM dan melakukan diversifikasi portofolio perusahaan melalui Investree, perusahaan akan memperoleh imbal hasil hingga 20% p.a., opsi pinjaman dengan risiko terukur, fasilitas akses terhadap pinjaman-pinjaman berkualitas, hak istimewa untuk memilih pinjaman sesuai dengan profil risiko perusahaan, 100% online, dan tersedia dalam skema syariah sehingga perusahaan dapat mendanai sesuai dengan preferensinya.

Terkait dengan dukungan pembiayaan melalui Lender Institusi ini, Investree turut mendigitalisasi ekosistem terkait dengan menghadirkan fitur-fitur pendukung dan bekerja sama dengan platform lain seperti e-commerce, e-procurement, dan financial aggregator sehingga jejak digital UKM dapat terlihat.

“Kami membuka pintu kerja sama yang seluas-luasnya kepada seluruh calon Lender Institusi. Investree yakin, dengan bersinergi dengan semakin banyak perusahaan besar, kita bisa membuat lebih banyak UKM yang terbantukan, tumbuh, dan berdaya di segala kondisi krisis. Hal ini juga diharapkan selaras dengan cita-cita inklusi finansial yang ingin kita capai di Indonesia,” tutup Adrian.

Selanjutnya: Sejumlah perusahaan fintech memperluas jaringan bisnisnya hingga ke luar negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×