kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Hingga akhir tahun, Asuransi Astra prediksi premi tumbuh 7%


Jumat, 09 November 2018 / 14:58 WIB
Hingga akhir tahun, Asuransi Astra prediksi premi tumbuh 7%
ILUSTRASI. Asuransi Astra


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - UBUD. PT Asuransi Astra Buana hingga kuartal III-2018 telah mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 3,38 triliun, naik 6,6% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yakni Rp 3,17 triliun.

Rudy Chen, CEO Asuransi Astra mengatakan saat ini portofolio bisnis Asuransi Astra masih didominasi oleh asuransi otomotif dari segmen ritel sebesar 50%. Sementara sisanya, sebesar 30% dari segmen komersial, dan kesehatan 15%.

“Hingga September 2018, pertumbuhan premi Asuransi Astra sekitar 7%, maka selama tiga bulan terakhir nanti hingga akhir tahun tidak akan banyak berubah,” katanya saat ditemui di Ubud, Bali, Kamis (8/11).

Rudy juga memastikan pertumbuhan premi hingga akhir tahun masih berada di single digit lantaran bisnis ritel yang merupakan penyumbang hampir separuh premi perusahaan yakni asuransi kendaraan roda empat.

“Terus mencatatkan pertumbuhan saja untuk bisnis asuransi sudah bagus, karena kita tahu saat ini industri otomotif sedang stagnan,” tambahnya.

Oleh karenanya, hingga akhir tahun perusahaan akan fokus mengembangkan diversifikasi produk asuransi.

Seperti produk asuransi digital yang baru-baru ini diluncurkan perusahaan, Rudy berharap ke depannya produk digital akan bisa menyumbangkan kontribusi besar terhadap premi perusahaan.

Produk asuransi digital ini berupa asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan, asuransi properti, dan perjalanan.

“Ke depannya saya berharap akan tinggi kontribusinya karena melihat peluang yang ada masih sangat besar. Seperti sektor perjalanan, kebanyakan orang yang sedang dalam perjalanan seperti liburan hanya sedikit yang menggunakan asuransi perjalanan,” tambahnya.

Meski peluang bisnis yang masih terbuka lebar di pasaran, Ia juga tak menampik  tantangan dalam menjalankan bisnis asuransi digitalnya.

“Tantangan asuransi digital ini selalu tidak jauh dari literasi dan inklusi asuransi,” terangnya.

Ia mengungkapkan jika saat ini kontribusi premi industri asuransi terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dalam 10 tahun terakhir konstan sebesar 0,5%. Padahal, di Malaysia dan Singapura kontribusi premi industri asuransi terhadap Gross Domestic Product (GDP) sudah di kisaran 1,62% - 1,69%.

Oleh karena itu, ke depannya asuransi Astra akan fokus menggarap produk-produk asuransi digital baru yang akan fokus dipasarkan ke kota-kota besar di Tanah Air.

“Kami akan terus kembangkan produk-produk asuransi yang dipasarkan baik secara digital maupun konvensional. Sehingga jalur distribusi digital maupun konvensional akan tumbuh secara beriring,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×