Reporter: Umi Kulsum | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah tertanggung pelaku asuransi jiwa sampai Juni 2018 mengalami penyusutan. Meski begitu, hal ini diramal akan menunjukkan perbaikan di semester kedua.
Merujuk data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sampai pertengahan tahun ini, total tertanggung mencapai 53,27 juta orang. Nominal ini turun 9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin yang mencapai 58,51 juta orang.
Ketua AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh jumlah tertanggung baik perorangan maupun kumpulan yang juga menciut. Kedua itu masing-masing minus 1,3% menjadi 17,43 juta orang dan susut 12,2% menjadi 35,84 juta orang.
Selain itu, penurunan ini juga terjadi lantaran banyaknya klaim nilai tebus atau biasa disebut surrender. Hingga enam bulan ini, klaim tersebut mengalami kenaikan hingga 16,2% menjadi 34,80 triliun. Sementara secara porsi klaim jenis ini mendominasi 57,3% dari total klaim dan manfaat yang dibayar sebesar Rp 60,78 triliun.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menambahkan, faktor penyebab penurunan jumlah tertanggung juga dikarenakan adanya libur panjang dan cuti bersama saat hari raya idul fitri dan tahun ajaran baru. Dengan demikian hal tersebut membuat masyarakat mengalokasikan dananya kepada kebutuhan-kebutuhan tersebut.
"Di semester kedua kami yakin akan kembali meningkat. Penyebabnya banyak, tapi salah satunya adalah kebiasaan di akhir tahun umumnya pelaku kejar target," jelas Togar kepada Kontan.co.id, Selasa (4/9).
Dus, proyeksi pertumbuhan premi 20%-30% sampai akhir tahun ini diyakini masih mampu tercapai. Beberapa strategi pelaku asuransi jiwa juga tentu sudah dipersiapkan di sisa tahun ini. Termasuk mengandalkan kepiawaian para agen dan juga kanal bancassurance untuk meningkatkan jumlah premi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News