kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei 2020, Amartha salurkan pinjaman Rp 2,41 triliun


Rabu, 10 Juni 2020 / 12:24 WIB
Hingga Mei 2020, Amartha salurkan pinjaman Rp 2,41 triliun
ILUSTRASI. Pendiri lembaga peer to peer Lending Amartha Andi Taufan Garuda Putra. KONTAN/Muradi/2019/08/15


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 2,41 triliun hingga Mei 2020. Pinjaman tersebut disalurkan kepada 506.000 pengusaha mikro perempuan dengan tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman (TKB) 90 hari mencapai 99,14%.

Amartha meyakini pemulihan bisnis dapat berjalan dengan lebih mudah dan cepat. 

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan sejak krisis kesehatan, dengan diberlakukannya PSBB di hampir semua daerah memberikan dampak pada kinerja Amartha. Selama periode Maret hingga Mei tren penyaluran pinjaman di Amartha juga telah mengalami pemulihan dengan peningkatan rata-rata 33% setiap minggunya.

Baca Juga: Hingga kini, Amartha sudah salurkan pinjaman senilai 2,39 triliun

Dalam menghadapi new normal, Amartha berkomitmen mendampingi Mitra dan masyarakat desa untuk memulihkan ekonomi di pedesaan akibat pandemi Covid-19, dengan berbagai program bantuan seperti masker, penyemprotan disinfektan, pembagian sembako serta program edukasi kesehatan dan pola hidup higienis untuk mencegah penularan Covid-19.

“Dalam masa pemulihan ekonomi desa saat ini, pendanaan dari masyarakat kepada perempuan pengusaha mikro di desa akan sangat bermakna dan berkontribusi untuk membangkitkan kembali usaha yang sempat lesu. Kami percaya bahwa sektor ultra mikro di pedesaan itu sangat tangguh dan bahkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian nasional, terbukti dengan terjaganya TKB yang mencapai 99,14%,” ujar Andi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6).

Dalam mengurangi risiko gagal bayar, Amartha juga telah memperbarui algoritma sistem skor kredit dengan memasukkan parameter yang sensitif terhadap dampak Covid-19 bagi calon mitra. Dengan demikian, Pendana dapat lebih percaya diri untuk mendanai karena calon mitra telah tersaring dengan sangat ketat dan penuh kehati-hatian.

Baca Juga: AFTECH: Industri fintech akan makin berkembang pesat pada 2025

Selain itu, Amartha mempersiapkan berbagai strategi baru guna menjawab tantangan new normal dengan mendigitalisasi Mitra Amartha, di antaranya pelatihan peluang usaha baru secara online, hingga persiapkan platform untuk pembelian kebutuhan pokok rumah tangga serta produk layanan keuangan digital lainnya, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×