Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ananta mengungkapkan, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR.
Terkait sekuritisasi, sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,78 triliun.
Pada tahun ini SMF berencana untuk menerbitkan kembali Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) hingga Rp 1 triliun dengan target rating AAA. EBA-SP tersebut memiliki underlying kumpulan tagihan KPR yang memenuhi 32 kriteria seleksi sehingga aman bagi investor.
Selain EBA – SP yang merupakan instrumen untuk investor korporasi, perseroan juga memiliki produk investasi fixed income yang diperuntukkan kepada investor retail yaitu EBA Ritel dengan kupon menarik dan memiliki rating idAAA.
Baca Juga: Obligasi SMF dapat peringkat idAAA dari Pefindo
SMF secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi EBA-SP dan EBA Ritel kepada para pemangku kepentingan, baik di lintas lembaga maupun masyarakat umum secara daring.
Ananta menyebut, hal ini dilakukan guna memupuk kesadaran berinvestasi pasar modal baik untuk pangsa pasar korporasi maupun ritel yang menyasar generasi milennial. Selain kegiatan sosialisasi, perseroan juga kerap memberikan promo menarik disetiap bulan yang diperuntukkan bagi investor baru maupun investor existing yang berinvestasi di EBA Ritel.
Hingga akhir 2021, Ananta bilang SMF akan fokus dalam memaksimalkan perannya dalam mendukung PEN melalui penguatan di ekosistem industri perumahan yang tengah terdampak pandemi saat ini melalui beberapa strategi.
Strategi tersebut di antaranya yaitu dengan menjalin sinergi dengan dengan kementerian/lembaga untuk mendukung program pemerintah di bidang perumahan, diantaranya melalui Program Perluasan Penyaluran Subsidi Perumahan atau KPR Program FLPP, melakukan kerja sama pembiayaan perumahan khususnya untuk pekerja di sektor informal (kredit mikro).
Serta menginisiasi program baru untuk mendukung keterjangkauan pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pelaksanaan program kredit konstruksi dengan para pemangku kepentingan, aktif melakukan pembiayaan jangka panjang kepada lembaga penyalur baik konvensional maupun syariah, serta memaksimalkan peran SMF sebagai agen PEN.
Selanjutnya: Intip kesiapan perusahaan pembiayaan lunasi obligasi yang jatuh tempo bulan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News