Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, terus menyalurkan pinjaman untuk pembiayaan perumahan. Sepanjang semester I-2021 SMF telah mengucurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 3,66 triliun, turun 12,80% dibanding semester I-2020.
Direktur utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, dari seluruh dana yang telah dialirkan sepanjang semester I-2021, SMF telah membiayai sekitar 1,13 juta debitur KPR yang terbagi atas 84,30% wilayah barat, 15,03% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67% wilayah timur.
Ananta menambahkan, kinerja SMF tetap tumbuh dengan baik di tengah pandemi baik melalui penyaluran pinjaman (pembiayaan) kepada Lembaga Penyalur KPR, serta pendapatan usahanya.
"Saat ini perseroan tengah giat dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai fiscal tools pemerintah dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandate yang telah diberikan oleh pemerintah," ungkap Ananta saat paparan kinerja secara virtual, Kamis (5/8).
Bila dihitung secara kumulatif, total dana yang digelontorkan ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2021, mencapai Rp 72,80 triliun yang terdiri dari pembiayaan sebesar Rp 59,86 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp 12,78 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp 156 miliar.
Baca Juga: Gandeng PNM, SMF meluncurkan program hunian mikro Mekaar
Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,13 juta debitur KPR yang terdiri dari 62,12% pembiayaan, 16,45% KPR FLPP, 21,3% sekuritisasi dan 0,13% pembelian KPR.
Adapun total aset SMF hingga semester I-2021 tercatat sebesar Rp 31,95 triliun, naik 8,97% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 29,32 triliun.
Sementara itu, laba bersih SMF hingga semester I-2021 mencapai Rp 310 miliar, naik 27,58% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 243 miliar.
Terbitkan obligasi
Pada semester I-2021 SMF telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan V Tahap V Tahun 2021 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 1,9 triliun. Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan V SMF dengan nilai total penerbitan mencapai Rp 12,2 triliun. Selain itu SMF juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2021 sebesar Rp 100 miliar.
Sepanjang semester I-2021 total obligasi yang diterbitkan sebesar Rp 2 triliun.
SMF aktif menerbitkan surat utang sejak 2009 dan hingga akhir semester I-2021 sudah 47 kali menerbitkan obligasi senilai Rp 43,322 miliar, terdiri dari 34 kali penerbitan obligasi/sukuk (penawaran umum) sebesar Rp 38,559 miliar, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp 4,643 miliar (termasuk di dalamnya penerbitan Sukuk Mudharabah SMF I melalui penawaran terbatas), dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp 120 miliar.
Ananta mengungkapkan, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR.
Terkait sekuritisasi, sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,78 triliun.
Pada tahun ini SMF berencana untuk menerbitkan kembali Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) hingga Rp 1 triliun dengan target rating AAA. EBA-SP tersebut memiliki underlying kumpulan tagihan KPR yang memenuhi 32 kriteria seleksi sehingga aman bagi investor.
Selain EBA – SP yang merupakan instrumen untuk investor korporasi, perseroan juga memiliki produk investasi fixed income yang diperuntukkan kepada investor retail yaitu EBA Ritel dengan kupon menarik dan memiliki rating idAAA.
Baca Juga: Obligasi SMF dapat peringkat idAAA dari Pefindo
SMF secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi EBA-SP dan EBA Ritel kepada para pemangku kepentingan, baik di lintas lembaga maupun masyarakat umum secara daring.
Ananta menyebut, hal ini dilakukan guna memupuk kesadaran berinvestasi pasar modal baik untuk pangsa pasar korporasi maupun ritel yang menyasar generasi milennial. Selain kegiatan sosialisasi, perseroan juga kerap memberikan promo menarik disetiap bulan yang diperuntukkan bagi investor baru maupun investor existing yang berinvestasi di EBA Ritel.
Hingga akhir 2021, Ananta bilang SMF akan fokus dalam memaksimalkan perannya dalam mendukung PEN melalui penguatan di ekosistem industri perumahan yang tengah terdampak pandemi saat ini melalui beberapa strategi.
Strategi tersebut di antaranya yaitu dengan menjalin sinergi dengan dengan kementerian/lembaga untuk mendukung program pemerintah di bidang perumahan, diantaranya melalui Program Perluasan Penyaluran Subsidi Perumahan atau KPR Program FLPP, melakukan kerja sama pembiayaan perumahan khususnya untuk pekerja di sektor informal (kredit mikro).
Serta menginisiasi program baru untuk mendukung keterjangkauan pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pelaksanaan program kredit konstruksi dengan para pemangku kepentingan, aktif melakukan pembiayaan jangka panjang kepada lembaga penyalur baik konvensional maupun syariah, serta memaksimalkan peran SMF sebagai agen PEN.
Selanjutnya: Intip kesiapan perusahaan pembiayaan lunasi obligasi yang jatuh tempo bulan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News