Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank HSBC Indonesia digandeng PT Ashmore Asset Management Indonesia (Ashmore) dalam memasarkan dua produk reksadana Ashmore. Yaitu reksadana Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN) dan reksadana Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN).
Melalui perjanjian ini, nasabah layanan Wealth Management di Bank HSBC Indonesia akan mendapatkan pilihan produk reksadana unggulan Ashmore.
Ronni Gandahusada, Presiden Direktur Ashmore, mengatakan pihaknya berharap kerjasama ini, akan membuat akses masyarakat dalam berinvestasi di reksadana bisa semakin mudah.
“Perjanjian distribusi pemasaran reksadana Ashmore dengan HSBC merupakan langkah besar bagi Ashmore agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. HSBC sebagai bank dengan reputasi tinggi, kerjasama ini sangat penting bagi pengembangan produk-produk reksadana Ashmore di masa depan,” kata Ronni di Jakarta, Senin (3/11)
Hingga September 2014, total dana kelolaan Ashmore dari reksadana nilainya telah mencapai Rp 5,5 triliun.
Steven Suryana, Head of Wealth Management Bank HSBC Indonesia menambahkan, perjanjian distribusi yang terjalin antara HSBC dan Ashmore ini akan memberikan lebih banyak pilihan portofolio investasi nasabah HSBC. “Dengan bertambahnya ragam solusi yang dapat kami tawarkan, kami percaya nasabah akan mendapatkan lebih banyak manfaat,” ujar Steven.
Kerjasama dengan Ashmore bukanlah hal baru bagi HSBC. Di skala global, HSBC telah menjadi bank kustodian dari mayoritas portofolio investasi besutan Ashmore Group. Hubungan ini pun turut diperkuat dari kesamaan keduanya yang sama-sama berasal dari Inggris, sehingga dapat mengembangkan hubungan ini ke Indonesia.
Reksadana ADPN adalah reksadana saham yang berfokus pada saham-saham domestik yang memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 30 triliun (small-cap).
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 2013, ADPN mampu memberikan imbal hasil hingga 38,9%. Pada periode yang sama IHSG hanya tumbuh sebesar 11,9%.
Kinerja reksadana ADEN juga tak kalah cemerlang. Produk reksadana yang fokus pada saham-saham domestik yang berkapitalisasi besar dan menengah ini sejak awal tahun 2014 (year-to-date) mencetak imbal hasil mencapai 23,5%, lebih tinggi daripada pertumbuhan IHSG sebesar 17,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News