Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life mengungkapkan, produk tradisional masih mendominasi pendapatan premi perusahaan pada 2023.
Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi mengatakan, porsi produk tradisional memegang 90% dari total pendapatan premi pada 2023.
"Adapun porsi unitlink kira-kira hanya mencapai di bawah 10%," katanya saat ditemui saat media gathering, Kamis (28/3).
Gatot mengatakan hal tersebut karena fokus perusahaan bukan produk unitlink, melainkan produk berbasis proteksi. Dia menjelaskan bahwa unitlink memiliki pasar tersendiri dan perusahaan lebih ingin ke produk yang berbasis proteksi, seperti kematian hingga personal accident.
Gatot menambahkan segmen korporasi memegang porsi paling besar dari pendapatan premi IFG Life. Dia bilang IFG Life berada di bawah holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG) sehingga menyediakan employee benefit, yakni perlindungan asuransi untuk karyawan perusahaan.
Baca Juga: IFG Membidik Posisi Market Leader di Industri Keuangan Non-Bank
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan berdasarkan data full year 2023, produk tradisional mengambil porsi 52% atau Rp 92,33 triliun, sedangkan unitlink 48% atau Rp 85,33 triliun.
"Kami melihat hal itu sebagai gambaran bahwa pemahaman dan kesadaran akan kebutuhan produk asuransi di masyarakat makin membaik," ujar Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu kepada Kontan, Jumat (29/3).
Togar mengatakan, secara umum, total pendapatan premi pada akhir 2023 sebesar Rp 219,70 triliun. Nilai itu turun tipis 2%, jika dibandingkan total pendapatan 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News