kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

IHSG Anjlok 7,54% Sejak Awal 2025, DPLK Pertalife Turunkan Porsi Investasi Saham


Rabu, 12 Maret 2025 / 20:57 WIB
IHSG Anjlok 7,54% Sejak Awal 2025, DPLK Pertalife Turunkan Porsi Investasi Saham
ILUSTRASI. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (DPLK Tugu Mandiri) resmi mengubah nama menjadi DPLK PertaLife.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot sebesar 7,54%. Selaras dengan hal ini, penempatan investasi Dana Pensiun (Dapen) di instrumen saham kompak turun. 

Di mana, Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) sampai Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tercatat mengurangi portofolio investasi saham mereka di periode 2024.

Jika dirinci, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) portofolio investasi DPPK PPMP di saham per Desember 2024 turun 13,63% secara year on year (YoY) menjadi Rp 15,99 triliun, sementara di DPPK PPIP juga turun 8,80% (YoY) menjadi Rp 6,32 triliun dan di DPLK juga turun 5,51% (YoY) menjadi Rp 2,52 triliun. 

Baca Juga: DPLK PertaLife Bayarkan Manfaat Pensiun Rp 762 Miliar pada 2024

Menanggapi hal ini, Dana Pensiun Lembaga Keuangan PertaLife (DPLK PertaLife) menyampaikan bahwa telah mengambil langkah strategis dengan melakukan penurunan penempatan pada portofolio saham sebagai bentuk komitmen untuk menjaga optimasi benefit atas dana yang dikelola. 

Pengurus Business & Quality Assurance DPLK Pertalife, Deny Kuriniawan menjelaskan, hal itu dilakukan dengan dua pertimbangan utama yang sangat penting bagi masa depan pensiun peserta, yakni pengelolaan risiko dan penerapan prinsip investasi yang berorientasi pada kesejahteraan jangka panjang.

Antara lain yaitu, dengan mengurangi risiko akibat volatilitas harga saham. Menurut dia, hal ini sebagai strategi utama, penurunan penempatan pada saham bertujuan untuk mengurangi dampak dari volatilitas harga saham yang dapat berfluktuasi secara tajam dalam jangka pendek. 

“Fluktuasi pasar saham yang tinggi, terutama menjelang masa pensiun peserta, dapat membawa risiko besar terhadap nilai dana pensiun yang telah diinvestasikan,” kata Deny kepada Kontan, Rabu (12/3). 

Kemudian, DPLK PertaLife juga melakukan penerapan life cycle fund atau asset matching liabilities. Pendekatan ini adalah suatu strategi investasi yang menyesuaikan profil risiko peserta dengan tahap usia dan kebutuhan pensiun mereka. Dengan kata lain, saat mendekati masa pensiun, peserta cenderung dialihkan ke paket investasi yang lebih stabil dan konservatif, sehingga penempatan dana pada aset dengan risiko lebih rendah menjadi pilihan yang bijak. 

“Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana pensiun yang dimiliki peserta aman dan dapat digunakan sesuai dengan rencana jangka panjang tanpa terpengaruh oleh ketidakpastian pasar saham,” jelasnya. 

Sementara itu, Deny menyebutkan per Desember 2024, porsi investasi saham dalam portofolio DPLK PertaLife tercatat sebesar 2%, atau sekitar Rp 139 miliar dari total aset dana kelola DPLK PertaLife yang mencapai Rp 5,9 Triliun. 

Ia menilai, angka ini menunjukkan bahwa DPLK PertaLife memilih untuk mengalokasikan sebagian besar dana kelola pada instrumen investasi yang lebih konservatif dan rendah risiko, guna memastikan keamanan dan keberlanjutan dana pensiun bagi para peserta.

Baca Juga: Jurus DPLK Pertalife Capai Target Aset Dana Kelola Rp 6,7 Trilun hingga Akhir Tahun

Selanjutnya, per Januari 2025, terjadi sedikit penurunan pada porsi portofolio saham, yang turun sekitar 0.1%. Penurunan ini lebih disebabkan oleh pergerakan harga pasar yang fluktuatif dan dapat mempengaruhi nilai investasi saham secara keseluruhan. 

“Penyesuaian ini adalah langkah yang diambil DPLK PertaLife untuk memastikan bahwa portofolio investasi tetap sesuai dengan kondisi pasar yang ada dan memitigasi potensi risiko kerugian yang lebih besar,” jelasnya. 

Lebih jauh lagi, Deny mengatakan bahwa per Januari 2025, DPLK PertaLife juga telah menyusun portofolio aset yang terdiversifikasi dengan cermat untuk memastikan dana pensiun peserta tetap terlindungi dan dikelola dengan baik. 

Adapun komposisi portofolio aset DPLK PertaLife per Januari 2025 yakni, Surat Berharga Negara (SBN) yang memakan porsi sebesar 44% dari total portofolio perusahaan. Instrumen ini menjadi komponen terbesar dalam portofolio DPLK PertaLife. 

“SBN juga merupakan instrumen yang sangat aman karena diterbitkan oleh pemerintah, sehingga dapat diandalkan untuk melindungi nilai dana pensiun peserta dalam jangka panjang,” kata dia. 

Selanjutnya, Deny menyebutkan terdapat instrumen Deposito yang memakan porsi sebesar 32% dari total portofolio DPLK PertaLife. Ia menerangkan bahwa Deposito menawarkan likuiditas yang baik dan tingkat keamanan yang sangat tinggi. 

Tak hanya itu, ia menilai Deposito juga memberikan hasil yang stabil meskipun dengan tingkat pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen lainnya, namun tetap menjadi pilihan yang aman untuk memastikan kestabilan dana pensiun dalam kondisi pasar yang fluktuatif.

Disusul instrumen Obligasi yang memakan porsi sebesar 17% dari total portofolio DPLK Pertalife. Ia menuturkan bahwa Obligasi masih banyak diminati karena menawarkan keseimbangan antara imbal hasil dan risiko. Obligasi menjadi instrumen yang ideal untuk menjaga stabilitas portofolio, karena memberikan pendapatan tetap yang relatif lebih terjamin.

Sedangkan untuk intrumen saham yang memakan porsi sebanyak 2% dari total portofolio DPLK Pertalife. Meskipun porsi saham relatif kecil, Deny bilang instrumen ini tetap dipilih untuk memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Pendapatan Iuran DPLK PertaLife Tumbuh 14% di 2024, Capai Rp 954 Miliar

Selanjutnya: Pencairan THR Bakal Jadi Katalis Emiten Konsumer, Begini Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Ninja Xpress Bagikan Tips Jalankan Bisnis Franchise di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×