kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

IIF siap danai 5 proyek bandara kelolaan AP I


Selasa, 09 Agustus 2016 / 22:47 WIB
IIF siap danai 5 proyek bandara kelolaan AP I


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) siap berpartisipasi mendanai pembangunan lima bandara di wilayah Indonesia timur yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero).

"Pendanaan lima bandara itu, kami bersama-sama dengan Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Sarana Multi Infrastruktur (Persero)," kata Direktur Utama IIF Arisudono Soerono di Jakarta, Selasa (9/8).

Ia menambahkan, pada penyaluran dana untuk pembangunan bandara itu, Indonesia Infrastruktur Finance membiayai sebesar 35% dari total kontrak yang ada. Sayang, ia belum mau membeberkan besaran nilai proyek yang akan dijalankan.

"Dalam dua hari ke depan akan diumumkan, jadi tidak bisa dikasih tahu sekarang," kilahnya.

Arisudono mengatakan, hingga akhir tahun ini, IIF menargetkan pendanaan sebesar Rp 14 triliun untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Hingga Agustus 2016, pendanaan yang sudah dikucurkan sebesar Rp7 triliun, atau lebih besar jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 4 triliun.

IIF didirikan atas prakarsa dan inisiatif Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan lembaga multilateral lainnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.

IIF menyediakan produk-produk dana pinjaman jangka panjang seperti senior loans, mezzanine finance dan partisipasi modal di samping produk non-fund based seperti penjaminan dan layanan berbasis fee. Dengan demikian berfungsi sebagai penyedia dana tambahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. (Zubi Mahrofi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×