Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menggali sumber-sumber pendanaan alternatif. Salah satu opsi yang di bidik IIF adalah melalui penerbitan surat utang (obligasi).
Ari Soerono, Presiden Direktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengatakan, selain suntikan modal dari pemegang saham, pihaknya juga mencari dana segar dari pasar modal melalui penerbitan surat utang. Dalam waktu dekat, anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) ini akan menghelat hajatan public expose penawaran umum berkelanjutan obligasi senilai Rp 2 triliun.
“Kami telah mendapatkan peringkat AAA dari Fitch serta PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Semoga kupon yang diminta investor sesuai dengan rating kami,” harap Ari, Jumat (3/6).
Dengan adanya penerbitan obligasi ini, perusahaan memprediksi kebutuhan pendanaan aman. Namun, apabila permintaan pembiayaan infrastruktur semakin banyak, pihaknya akan mencari pendanaan lain dari perbankan dan tidak menutup kemungkinan akan menerbitkan obligasi lagi.
Awal tahun lalu, ANZ dan IFC telah mengguyur dana segar kepada IIF masing-masing senilai US$ 135 juta dan US$ 15 juta. Ari bilang, baik ANZ dan IFC selalu terbuka untuk menambah komitmen pendanaannya. Namun, saat ini pihaknya fokus pada pinjaman murah jangka panjang dari World Bank senilai US$ 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News