Reporter: Roy Franedya | Editor: Syamsul Azhar
JAKARTA. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mencapai target hasil investasi dana jaminan hari tua (JHT) di tahun ini. Hingga Oktober 2009 lalu, BUMN pengelola dana tenaga kerja ini telah membukukan hasil investasi JHT sebesar Rp 5,26 triliun. Angka ini melampaui target yang dipatok untuk tahun 2009, yakni Rp 4,4 triliun.
Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga menegaskan, Jamsostek bisa melampaui target karena membaiknya kondisi pasar modal di Indonesia. "Kami investasikan dana JHT di bursa saham ketika Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 1.300. Saat ini, IHSG sudah berkisar 2.400," katanya.
Pencapaian tersebut merupakan kabar baik bagi para pekerja yang menjadi peserta JHT Jamsostek. Karena, Jamsostek akan mengalokasikan hasil investasi JHT sebagai imbal hasil bagi peserta. "Nilai imbal hasil peserta minimum 1,5% di atas bunga deposito berjangka 1 tahun," kata Hotbonar.
Dia menambahkan, pada periode sama, total hasil investasi Jamsostek telah mencapai Rp 7,6 trilliun. Angka ini juga lebih tinggi daripada target yang dipasang, yaitu Rp 6,848 trilliun.
Sebanyak 50% dana investasi Jamsostek dalam obligasi. Sisanya, deposito (30%) dan saham (20%). Hingga Oktober, Jamsostek meraih laba bersih Rp 1,24 triliun, atau 98,71% dari target laba Rp 1,37 trilliun. "Tahun depan kami akan mempertahankan komposisi investasi tersebut," kata Hotbonar.
Di sisi lain, penerimaan premi Jamsostek Per Oktober sudah mencapai Rp 11,45 triliun. Perinciannya, Rp 7,19 triliun dari premi JHT. Nilai ini setara 83% dari target premi JHT tahun ini. Adapun penerimaan premi non-JHT sebesar Rp 2,07 triliun, atau 74% dari target.
Pembayaran klaim Jamsostek hingga Oktober 2009 mencapai Rp 7,14 trilliun, juga lebih tinggi dari target yang dipasang, Rp 6,06 trilliun. "Biaya klaim naik karena maraknya pemutusan hubungan kerja," ujar Hotbonar.
Tahun depan, Jamsostek berambisi menambah jumlah peserta baru sebanyak 2,8 juta orang. Jumlah peserta saat ini 8,7 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News