Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja produk unitlink tercatat moncer hingga April 2017. Tren positif ini dinilai masih bisa terjadi sampai akhir paruh pertama tahun ini.
Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo menilai, imbal hasil unitlink masih akan bergantung pada pergerakan sejumlah indeks lain. Mulai dari pasar saham hingga surat utang.
Nah, kedua instrumen ini dinilainya masih berpeluang untuk memberikan return lebih tinggi sampai penghujung Juni nanti. "Meskipun dengan akselerasi yang mulai terbatas dikarenakan wait and see investor di tengah gejolak harga komoditas energi," kata Praska, baru-baru ini.
Walau komoditas patut jadi perhatian, namun pemegang polis unitlink tak perlu terlalu risau. Soalnya masih ada potensi dari sentimen positif lain yang bisa membantu menopang kinerja unit link. Diantaranya kebijakan suku bunga yang masih dipertahankan dalam posisi yang rendah. Lalu, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di tengah pelemahan indeks USD.
Rilis kinerja emiten juga diperkirakan bakal lebih baik. "Serta menunggu rilis kajian dari lembaga S&P terkait rating Indonesia," pungkasnya.
Sampai April 2017, data Infovesta mencatat, rata-rata imbal hasil produk unit link saham menyentuh angka 4,99%. Sedangkan, rerata imbal dari jenis unit link campuran dan pendapatan tetap tercatat mencapai 3,74% dan 3,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News