kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Imbal hasil unitlink saham kian bertenaga


Senin, 10 April 2017 / 11:01 WIB
Imbal hasil unitlink saham kian bertenaga


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kinerja unitlink berbasis saham kembali bertenaga. Hingga Maret 2017, imbal hasil unitlink saham mengungguli unitlink campuran dan pendapatan tetap.

Rata-rata imbal hasil produk unitlink saham mencapai 3,36% sejak awal tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan unitlink campuran dan pendapatan tetap yang masing-masing 2,80% dan 2,81%.

Analis Infovesta Praska Putrantyo menyebut, bulan Maret 2017 menjadi titik balik unitlink saham menyalip return produk unitlink pendapatan tetap. Sebelumnya yield unitlink saham berada di belakang unitlink yang berbasis fixed income.

Menurut Praska, bergairahnya unitlink saham tak lepas dari moncernya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Termasuk dorongan dari masuknya dana asing di pasar saham. Catatn dia, sepanjang Maret lalu terjadi net buy sekitar Rp 10 triliun.

Kondisi ini mendorong IHSG naik 3,37% secara month to month. Dus, Infovesta Equity Unit Linked Index per Maret 2017 pun ikut terdorong 2,14% dibanding bulan Februari. "Secara keseluruhan rata-rata imbal unitlink saham tumbuh 2,12% secara month to month," kata Praksa.

Imbal hasil unitlink campuran dan pendapatan tetap juga masih positif. Praska menilai efek dari meningkatnya kepemilikan atas surat utang memompa kinerja. Khususnya surat utang negara (SUN) yang pada bulan lalu ada tambahan akumulasi dana asing di SUN sebesar Rp 30 triliun.

Kinerja produk unitlink bakal terus mekar karena pengaruh ekspektasi hasil positif dari kunjungan lembaga rating Standard & Poors ke Indonesia. Data-data makroekonomi Indonesia juga masih cukup kondusif.

Publikasi kinerja emiten sepanjang 2016 juga menjadi tenaga pendorong pasar saham. Sampai akhir tahun, rata-rata yield unitlink saham diperkirakan sebesar 10%-12%. Sementara, imbal hasil unitlink campuran diproyeksikan 8%-10% dan yield unitlink pendapatan tetap diprediksi 6% hingga 8%.

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim menilai masyarakat mulai sadar soal investasi unitlink untuk kebutuhan jangka panjang. Kalaupun pasar terkoreksi, nasabah tidak terlalu panik dan memilih mempertahankan unitnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×