kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Indef: Ada Keterkaitan Antara Judi Online dengan Pinjaman Online


Senin, 11 September 2023 / 15:54 WIB
Indef: Ada Keterkaitan Antara Judi Online dengan Pinjaman Online
ILUSTRASI. Petugas menata barang bukti kasus judi online saat konferensi pers di Polresta Denpasar, Bali, Rabu (24/8/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyampaikan adanya keterkaitan judi online dengan pinjaman online dalam beberapa kasus.

Terkait hal itu, Peneliti Ekonomi Indef Nailul Huda mengatakan hal itu bisa dilihat dari data transaksi mencurigakan yang dihimpun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Secara rinci, ada transaksi mencurigakan yang berhubungan dengan perjudian mencapai 11,84% dari total 94 ribu laporan pada 2022.

Nailul menerangkan angka tersebut meningkat drastis dari 2020 yang hanya 1,6% laporan transaksi mencurigakan mengenai perjudian dari total 68 ribu laporan ke PPATK.

"Artinya, ada laporan mengenai perjudian yang meningkat hingga 10 kali lipat. Bisa saya bilang hal itu sangat berkaitan sekali antara judi online dengan pinjaman online," ucapnya.

Baca Juga: Indef: Ada Kecenderungan Peralihan Pengguna Kartu Kredit ke Fintech Lending

Nailul menambahkan hal itu juga bisa dilihat dari data PPATK, yakni terdapat 69,9 juta transaksi mencurigakan yang dianalisis terkait dengan judi online dan nominalnya sebesar Rp 69,6 triliun pada 2022. Adapun pertumbuhan pinjaman online hingga Desember 2022 mencapai 71%, lalu 18% pada Juli 2023.

Selain itu, Nailul menilai dugaan itu diperkuat dengan adanya temuan dari Google Trends, yang mana ditemukan peningkatan tren pencarian untuk kata zeus slot dan pinjaman online sejak akhir tahun 2021 hingga akhir 2022.

“Saya bisa bilang ini hati-hati. Saya menganggap judi online ini sebagai katalisator pinjol yang macet dan bermasalah. Saya menganggap banyak masyarakat yang kalah judi online terus meminjam lewat pinjol, lalu uangnya untuk main lagi,” katanya.

Oleh karena itu, judi online ini sangat berbahaya sekali. Dia pun mengutuk keras adanya promosi oleh influencer yang berkaitan dengan judi online di sosial media sehingga akhirnya berdampak buruk ke masyarakat.

Sementara itu, Nailul juga menganggap aneh pernyataan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang menyebut ada usulan judi online untuk diberikan pajak. Artinya, judi online menjadi legal.

“Saya bilang ke beberapa teman-teman jurnalis bahwa itu adalah perkataan yang menyesatkan. Ketika Menkominfo bilang itu bukan saya, ada usulan yang mengatakan judi online dikenakan pajak, tetapi dia yang menyampaikan ke publik bahwa judi online ada rencana untuk diberikan pajak," ungkapnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Kartu Kredit Turun Saat Pinjaman Online Melonjak

Nailul pun menyatakan setiap tindakan harus berdasarkan pada undang-undang, termasuk judi online, yang mana perjudian itu adalah ilegal secara hukum. 

"Jadi, saya bisa bilang bahwa perkataan dari Menkominfo menyesatkan dan bisa berpotensi merugikan masyarakat,” kata Nailul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×