Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal Indonesia Eximbank memberikan fasilitas kredit modal kerja ekspor senilai Rp 300 miliar kepada PT Bio Farma melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Direktur Pelaksana Bisnis LPEI, Anton Herdianto, menjelaskan Perjanjian Kredit LPEI dengan Bio Farma merupakan wujud peningkatan kemandirian industri farmasi Indonesia melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Harapannya, tercipta sinergi yang lebih kuat dalam pengembangan industri farmasi di Indonesia.
Sebagai informasi, data Kementerian Perindustrian menunjukkan, nilai ekspor industri farmasi dan obat bahan alam Indonesia sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai US$ 639,42 juta atau setara Rp 9,9 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Perpanjang Penempatan DHE Minerba dan Perkebunan
Anton menjelaskan program PKE merupakan wujud negara hadir untuk mendorong ekspor nasional dan merupakan bentuk diplomasi ekonomi Indonesia ke mancanegara secara terukur, bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri lokal agar dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga ekspor Indonesia bisa meningkat.
“Sinergi LPEI dengan Bio Farma sebagai salah satu BUMN terbesar di farmasi, merupakan langkah awal untuk mendukung kemandirian industri farmasi Indonesia,” kata Anton dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).
Adapun, total dana PKE sebesar Rp 8,7 triliun telah disalurkan LPEI untuk delapan progam PKE yang sedang berjalan, yaitu PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Akumulasi disbursement PKE sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sampai dengan 30 November 2024 adalah sebesar Rp 19,9 triliun dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan sebanyak 231 pelaku usaha.
Sementara, total new disbursement tahun 2024 per 30 November 2024 mencapai sebesar Rp 6,6 triliun atau 121% dari target Rp 5,5 triliun.
Baca Juga: Menjadi Primadona, LPEI Dorong Pertumbuhan Ekspor Tumbuhan Superfood Kelor
Selanjutnya: Bahlil Ungkap Skema Baru Penyaluran Subsidi BBM Diterapkan di 2025
Menarik Dibaca: Sederet Dukungan British International Investment Pada Pendanaan Iklim di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News